Amnesti: Militer Israel Melakukan Kejahatan Perang di Gaza dengan Senjata AS

Gaza, Purna Warta – Pasukan Israel di Gaza melakukan kejahatan perang terhadap rakyat Palestina dengan menggunakan “amunisi buatan AS,” menurut Paul O’Brien, direktur eksekutif Amnesty International AS.

Penelitian yang dilakukan oleh kelompok hak asasi global menunjukkan bahwa kejahatan perang dilakukan di wilayah Palestina oleh pasukan Israel, kata O’Brien dalam sebuah postingan di media sosial. Dia menambahkan bahwa AS harus berhenti mengirim senjata ke Israel.

O’Brien juga berterima kasih kepada 37 anggota Kongres AS yang memberikan suara menentang rancangan undang-undang senjata Israel yang akan memberikan bantuan militer sebesar $26,38 miliar kepada pasukan Israel.

Paket bantuan militer AS, menurut laporan, akan mengisi kembali rudal untuk sistem pertahanan Iron Dome Israel dan David’s Sling, meningkatkan pasokan militer yang habis di tengah perang Israel di Gaza, dan menyediakan sekitar $3,5 miliar untuk “sistem senjata canggih,” di antara ketentuan lainnya.

Empat orang tewas dalam pemboman Israel baru-baru ini di dekat sebuah sekolah di kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza tengah. Pasukan Israel juga menembakkan peluru artileri ke lingkungan Zeitoun, tenggara Kota Gaza.

Wilayah utara Gaza, Beit Lahiya, Beit Hanoon, dan timur Jabalia, terus-menerus diserang artileri Israel, menurut Al Jazeera. Serangan tersebut menyusul peringatan pada Selasa malam oleh Avichay Adraee, juru bicara militer Israel, agar warga Palestina segera mengevakuasi daerah yang ditentukan di Beit Lahiya, yang ia gambarkan sebagai “zona pertempuran berbahaya.” Dia memperingatkan bahwa tentara Israel “akan menggunakan kekuatan ekstrim” terhadap infrastruktur Palestina di wilayah tersebut.

Kantor berita Reuters melaporkan bahwa Senat AS telah mendukung paket bantuan luar negeri senilai $95 miliar yang memberikan bantuan keamanan untuk Israel, Ukraina, dan Taiwan.

Partai Demokrat dan Republik mendukung undang-undang tersebut dengan perbandingan 79 suara berbanding 18 suara, jauh lebih banyak daripada yang dibutuhkan mayoritas untuk lolos melalui Senat yang beranggotakan 100 orang dan agar rancangan undang-undang tersebut dikirim ke Gedung Putih untuk ditandatangani oleh Presiden Joe Biden menjadi undang-undang.

Bagian terbesar dari paket tersebut adalah $61 miliar untuk Ukraina, diikuti oleh $26 miliar untuk Israel, sementara $8,12 miliar dialokasikan untuk “melawan komunis Tiongkok” di Asia Pasifik.

Setidaknya 34.183 warga Palestina tewas dan 77.143 luka-luka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *