Purna Warta – Sekretaris jenderal gerakan perlawanan Jihad Islam memuji dukungan Iran yang tak tergoyahkan untuk kelompok dan faksi perlawanan di seluruh wilayah Palestina yang diduduki, dengan mengatakan Republik Islam adalah sekutu gerakan yang berbasis di Gaza dan pendukung perlawanan dan rakyat Palestina.
“Iran adalah sekutu gerakan Jihad [Islam] dan rakyat Palestina, adapun sikap politiknya adalah memusuhi Israel dan mendukung perlawanan,” kata Ziad al-Nakhala dalam sebuah wawancara eksklusif dengan jaringan berita Al Jazeera pada hari Minggu (23/10).
“Iran menentang kebijakan Amerika dan Israel, dan mendukung perlawanan,” tambah Nakhala. “Sementara rezim Arab bersekutu dengan rezim Israel dan Barat dan tidak mendukung perlawanan, Iran mendukung gerakan Jihad Islam dan semua kelompok perlawanan Palestina.”
Sekretaris jenderal gerakan perlawanan Jihad Islam menekankan bahwa rezim Arab bergerak menuju normalisasi hubungan mereka dengan Israel dan tetap “setia kepada Amerika Serikat, yang senjatanya membunuh rakyat Palestina.”
Menunjuk kebijakan ekspansionis ilegal rezim Israel, Nakhala mengatakan Tel Aviv dalam beberapa tahun terakhir telah merebut sebagian besar Tepi Barat dan bahwa jumlah pemukim telah menyaksikan peningkatan eksponensial.
“Rezim Zionis telah menduduki sebagian besar Tepi Barat dan membangun pemukiman dalam skala besar, dan jumlah pemukim telah mencapai lebih dari 800.000,” kata Nakhala kepada Al Jazeera.
Ia menambahkan, “Rezim Zionis pada dasarnya tidak mengakui kami sebagai sebuah bangsa, padahal mereka ingin kami mengakui rezim ini. Pendudukan Palestina harus diakhiri karena orang-orang yang menggantikan rakyat Palestina dikumpulkan dari berbagai belahan dunia dan menetap di tanah kita.”
“Apa yang terjadi di Tepi Barat membuktikan kegagalan proyek Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) untuk mendirikan negara Palestina di Tepi Barat,” katanya, seraya menambahkan, “AS telah mengadopsi sebuah proyek untuk merehabilitasi warga Palestina sehingga bahwa mereka bisa hidup berdampingan dengan Israel, dan Otoritas [Palestina] tidak punya pilihan lain.”
Selama wawancara eksklusif dengan jaringan berita yang berbasis di Doha, Nakhala mengacu pada tekanan ekonomi dan politik yang diberikan pada kelompok perlawanan Palestina untuk mengakui Israel, menekankan bahwa gerakan Jihad Islam memiliki visi yang jelas tentang masalah Israel. konflik Palestina-Israel, dan tidak wajib mengikuti jalan yang sama seperti faksi-faksi perlawanan lainnya.
Nakhala mengatakan bahwa Israel setelah melaksanakan proyek Barat di wilayah tersebut, “yang didasarkan pada penghapusan total bangsa Palestina.”
Dia mengatakan gerakan Jihad Islam telah meluncurkan inisiatif untuk menghadapi proyek Barat yang diwakili oleh pendudukan Zionis di wilayah tersebut, menggarisbawahi, “Palestina adalah hak rakyat Palestina, dan ini terkait dengan fakta ideologis, politik dan agama.”