Al-Quds, Purna Warta – Pelapor khusus PBB untuk situasi hak asasi manusia di wilayah Palestina yang diduduki telah menggambarkan genosida Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza sebagai “aib kolektif abad ini” di tengah kegagalan masyarakat internasional untuk melindungi hak-hak Palestina.
Francesca Albanese menyampaikan pernyataan tersebut dalam sebuah posting X pada hari Minggu (29/10), karena lebih dari setahun serangan Israel telah meratakan Gaza, menewaskan puluhan ribu orang tak berdosa, dan membuat hampir seluruh penduduk di wilayah yang terkepung itu mengungsi.
“Di Gaza, aib kolektif abad ini terus berlanjut tanpa henti, yang bertentangan dengan setiap norma hukum dan moral internasional,” katanya.
“Orang-orang Palestina, yang kelelahan karena serangan tanpa henti terhadap tubuh dan jiwa mereka, diserahkan kepada para penyiksa mereka.” Albanese juga mencatat bahwa “eksekusi kilat, pemindahan paksa massal, dan pelanggaran berat lainnya yang dilakukan oleh pasukan pendudukan terhadap warga Palestina di Gaza semuanya merupakan bukti memalukan atas kegagalan global kita untuk melindungi hak asasi manusia yang mendasar.”
“Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang dulunya diyakini sebagai mercusuar harapan dan kekuatan perdamaian, runtuh di bawah beban rasa malu ini – dan tekanan dari tidak adanya tindakan atau keterlibatan negara-negara anggotanya yang paling kuat,” tegasnya.
Israel melancarkan serangan brutalnya di Gaza pada 7 Oktober 2023, setelah kelompok perlawanan Hamas melakukan operasi bersejarahnya terhadap entitas perampas kekuasaan sebagai balasan atas kekejaman rezim yang semakin intensif terhadap rakyat Palestina.
Rezim Tel Aviv sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 42.603 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai 99.795 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Melanggar hukum internasional, Israel telah mengeluarkan perintah evakuasi massal di Gaza dan dengan sengaja menargetkan sekolah dan rumah sakit yang digunakan sebagai tempat berlindung bagi warga Palestina yang mengungsi.
AS dan sekutunya, yang telah mendukung Israel, telah mencegah PBB untuk mengakhiri agresi brutal terhadap Jalur Gaza, bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya di sana.