Al-Quds, Purna Warta – Seorang ahli militer rezim Zionis mengatakan bahwa Hizbullah Lebanon dengan keberhasilannya menghancurkan drone Israel telah mempertanyakan kekuatan pencegah dan pengaman rezim ini.
Yuaf Limor, seorang ahli militer dari rezim Zionis, mengkritik kebisuan rezim tersebut mengenai kemampuan militer Hizbullah.
“Penembakan pada pesawat tak berawak Israel pada Rabu (3/2) telah menyebabkan masalah besar bagi Isreal. Pihak Rezim sama sekali tidak menanggapi Hizbullah untuk melakukan pencegahan,” kata Limor dalam sebuah laporan di surat kabar Ibrani Israel Hume.
“Tanggapan saat ini bisa menjadi sebuah ketegangan,” katanya, merujuk pada keengganan Zionis untuk meningkatkan kekuatan di perbatasan antara wilayah Palestina yang diduduki dan Lebanon.
Limor melanjutkan “Hal ini adalah ancaman serius yang harus diperhitungkan Israel … bahkan dengan mengorbankan beberapa hari perang di utara.”
Ini bukan pertama kalinya Hizbullah berusaha menargetkan pesawat tak berawak Israel di wilayah udara Lebanon, kata situs berita Arab-21 mengutip pernyataan Limor.
“Di masa lalu, Hizbullah melakukannya sebatas untuk alasan tertentu saja, tetapi kali ini karena adanya janji Sayyid Hasan Nasrullah yang akan menargetkan seluruh pesawat tak berawak Israel yang beroperasi di langit di Lebanon,” lanjutnya.
Ahli Israel itu bertanya mengapa angkatan udara rezim Zionis tidak menanggapi serangan Hizbullah ini.
Limor menggambarkan keengganan ini sebagai hal yang berbahaya bagi Israel, dengan mengatakan bahwa keengganan ini akan merusak usaha pencegahan dan pengamanan Tel Aviv, dan Tel Aviv harus menanggapi jauh lebih keras, yang tentunya dapat menyebabkan ketegangan yang meluas.”
“Penembakan rudal pada drone Israel berarti Hizbullah sedang mengganggu Israel yang sedang membangun pangkalan baru di wilayah tersebut. Tentara Israel juga harus menyampaikan pesan balik kepadanya (Hizbullah),” pungkasnya.
Baca juga: Israel Tolak Usulan Amerika Inspeksi Keamanan Haifa