Gaza, Purna Warta – Gerakan perlawanan Palestina, Hamas, telah membebaskan delapan tawanan lagi sebagai bagian dari perjanjian pertukaran dengan rezim Israel, yang diperkirakan akan membebaskan 30 warga Palestina lagi sebagai imbalannya.
Dua tawanan dibebaskan terlebih dahulu, seorang wanita Israel berusia 21 tahun dan seorang wanita Israel-Prancis berusia 40 tahun.
Baca Juga : Iran Puji Dukungan Yaman terhadap Palestina di Tengah Agresi Brutal Israel
Gerakan ini kemudian melepaskan enam orang lagi, yang terdiri dari empat orang dewasa dan dua remaja, dan memindahkan mereka ke Palang Merah.
Tayangan televisi menunjukkan beberapa remaja putri di antara kelompok tersebut berjalan menuju ambulans.
Hamas dan gerakan perlawanan Jihad Islam yang berbasis di Jalur Gaza melancarkan operasi terhadap wilayah pendudukan pada tanggal 7 Oktober sebagai tanggapan terhadap kampanye pertumpahan darah dan kehancuran yang dilakukan rezim Israel selama puluhan tahun terhadap warga Palestina.
Sekitar 250 orang ditawan selama operasi tersebut
Rezim menanggapi operasi tersebut dengan membawa Gaza ke dalam perang genosida yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 15.500 orang.
Kesepakatan gencatan senjata dicapai antara kedua belah pihak di bawah mediasi Qatar dan Mesir awal bulan ini yang mengamanatkan jeda empat hari dalam kampanye militer Israel serta pertukaran tahanan.
Sejauh ini, hampir 320 orang telah dibebaskan dari kedua belah pihak berdasarkan perjanjian yang telah diperpanjang dua kali sejauh ini.
Putaran terakhir pertukaran ini, yaitu tahap keenam, terjadi pada hari Rabu, ketika gerakan perlawanan Hamas melepaskan 14 tawanan Israel untuk ditukar dengan 30 warga Palestina.
Baca Juga : Polling: Mayoritas Warga AS Dukung Gencatan Senjata di Gaza dan Ukraina
Berbicara pada hari Selasa, Khalil al-Hayya, anggota Biro Politik Hamas, mengatakan dia berharap kesepakatan itu akan diperpanjang untuk jangka waktu yang lebih lama.
Namun Israel mengatakan pihaknya berupaya untuk melanjutkan perang dengan “kekuatan penuh”, dan mengklaim bahwa hal itu dilakukan setelah berakhirnya kekuasaan Hamas atas Gaza.
Hamas telah bersumpah bahwa wilayah Palestina hanya akan dikuasai oleh rakyatnya sendiri setelah perang usai.