Gaza, Purna Warta – Sedikitnya 77 warga Palestina tewas dan 250 lainnya luka-luka pada Kamis (29/2) oleh tank dan artileri Israel saat menunggu bantuan makanan di Jalan al-Rasheed Kota Gaza.
Warga Kota Gaza berkumpul di Jalan al-Rasheed, sangat membutuhkan makanan karena daerah tersebut benar-benar terputus dari bantuan pasukan Israel. Laporan-laporan bermunculan mengenai orang-orang, termasuk bayi, yang meninggal karena kelaparan, sehingga menyoroti situasi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza.
Fares Afana, kepala layanan ambulans di Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza, menggambarkan pemandangan yang mengerikan, dengan menyatakan bahwa petugas medis menemukan “lusinan atau ratusan” mayat di tanah. Beberapa korban luka harus diangkut ke rumah sakit dengan kereta keledai karena kurangnya ambulans.
Tentara rezim Israel telah menyatakan bahwa mereka sedang “menyelidiki” insiden tersebut, menurut Al Jazeera. Namun, Kantor Media Pemerintah Gaza secara langsung menyalahkan komunitas internasional, khususnya pemerintahan Biden, karena membiarkan “pembunuhan massal” terhadap warga sipil Palestina.
“Kami menganggap pemerintah AS, komunitas internasional, pendudukan (Israel), dan organisasi internasional bertanggung jawab atas pembunuhan warga sipil karena kelaparan yang mereka alami akibat pendudukan tersebut,” kata sebuah pernyataan dari kantor tersebut.
Kementerian Luar Negeri Palestina mengutuk serangan itu sebagai “pembantaian” berdarah dingin terhadap warga sipil, bagian dari “perang genosida” Israel yang sedang berlangsung. Mereka telah meminta komunitas internasional untuk segera melakukan intervensi dan melakukan gencatan senjata sebagai “satu-satunya cara untuk melindungi warga sipil”.