51 Warga Sipil Tewas di Gaza saat Israel Tingkatkan Serangan di Tengah Blokade Habis-habisan

Gaza, Purna Warta – Lebih dari 50 warga Palestina menjadi korban serangan udara dan artileri Israel saat mesin perang genosida terus menghantam Gaza di tengah blokade total wilayah yang terkepung tersebut.

Dalam gelombang serangan baru, puluhan warga Palestina tewas dan terluka di seluruh jalur tersebut, termasuk tiga anak di Khan Yunis dan Kota Gaza.

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa 51 jenazah lagi dibawa ke rumah sakit dalam 24 jam terakhir, bersama dengan 115 orang yang terluka.

Sebanyak 697 orang yang sebelumnya hilang ditambahkan ke dalam jumlah korban setelah verifikasi, sehingga jumlah total korban tewas sejak 7 Oktober 2023 menjadi sedikitnya 52.243. Perempuan dan anak-anak merupakan korban tewas terbanyak di Palestina.

Kementerian tersebut mengatakan 117.600 orang lainnya juga terluka dalam agresi tersebut.

Jumlah keseluruhan tersebut mencakup 2.151 orang tewas dan 5.598 orang terluka sejak Israel melanjutkan perang brutal bulan lalu.

Hal ini terjadi ketika krisis kemanusiaan sedang terjadi di Jalur Gaza, karena wilayah yang terkepung itu telah benar-benar menghabiskan persediaan makanannya.

Program Pangan Dunia (WFP) baru-baru ini mengatakan bahwa Israel tidak mengizinkan bahan bakar, makanan, atau obat-obatan masuk ke Jalur Gaza sejak awal Maret.

Pada bulan Maret, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melarang pengiriman bantuan ke Gaza dalam sebuah langkah yang menurutnya dimaksudkan untuk menekan Hamas agar menerima perpanjangan tahap pertama dari kesepakatan gencatan senjata, yang dilanggar Israel.

Menteri perang Israel, Israel Katz, baru-baru ini mengatakan rezim tersebut tidak akan mengizinkan bantuan kemanusiaan apa pun masuk ke Gaza, dan membenarkan bahwa makanan digunakan sebagai alat tekanan terhadap Hamas.

Israel telah meratakan sebagian besar Gaza dengan serangan udara dan daratnya. Serangan Israel juga telah mengungsikan sekitar 90 persen penduduknya, meninggalkan ratusan ribu orang berlindung di kamp tenda kumuh atau bangunan yang dibom.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *