Gaza, Purna Warta – Kelompok perlawanan Palestina menembakkan sebanyak 150 roket dari Jalur Gaza ke wilayah pendudukan saat rezim Israel terus melakukan kekerasan dan kebrutalan mematikan terhadap warga Palestina.
Mengutip militer Israel, Al Jazeera melaporkan perkembangan pada Selasa pagi (11/5) bahwa militer Israel mengklaim telah berhasil mencegah dan menghancurkan puluhan roket.
Sebagian besar proyektil ditembakkan ke permukiman ilegal Israel yang terletak di dekat perbatasan Jalur Gaza dengan wilayah pendudukan.
Baca Juga : Al-Mashat Seru Bangsa Arab dan Umat Islam Dukung Perlawanan Palestina
Sisanya menargetkan permukiman serupa di kota-kota jauh Ashkelon dan Sderot dan bahkan lokasi sejauh di dalam kota al-Quds di Tepi Barat yang diduduki Israel.
Menurut radio militer Israel serangan roket tersebut telah mendorong rezim untuk membuka tempat perlindungan roket di seluruh wilayah pendudukan.
Brigade Izz ad-Din al-Qassam, sayap bersenjata gerakan perlawanan Hamas yang berbasis di Gaza memulai serangan roket pada hari Senin setelah rezim gagal memenuhi tenggat waktu untuk menghentikan agresinya terhadap warga Palestina di al-Quds dan seluruh Tepi Barat.
Sejak awal bulan suci Ramadhan, rezim Israel telah berulang kali melakukan serangan terhadap jemaah dan pengunjuk rasa Palestina di kompleks Masjid al-Aqsa, situs tersuci ketiga umat Islam yang terletak di Kota Tua al-Quds.
Selama bulan itu pasukan Israel juga menyerang rumah-rumah Palestina di lingkungan Sheikh Jarrah, al-Quds Timur. Para penyerang berusaha untuk mendorong orang-orang Palestina meninggalkan tempat tinggal mereka di sana. Sebelumnya, Israel telah mengeluarkan peringatan bahwa mereka harus meninggalkan rumah mereka.
Ratusan Warga Palestina Terluka
UNICEF melaporkan sebelumnya bahwa agresi Israel telah menjatuhkan ratusan korban termasuk 29 anak-anak. Badan tersebut juga memberikan penjelasan yang mengerikan tentang bagaimana tentara Israel mencegah evakuasi anak-anak Palestina yang terluka.
Pada hari Senin angkatan udara Israel menyerang daerah-daerah di utara dan selatan Jalur Gaza. Serangan tersebut menewaskan sebanyak 21 warga Palestina dan melukai 70 lainnya.
Seorang koresponden Al Jazeera melaporkan bahwa kapal perang Israel juga menyerang garis pantai utara Gaza.
Sementara itu, Jihad Islam bersama gerakan perlawanan Hamas memperingatkan Israel agar tidak melakukan agresi lebih lanjut dan mengatakan semua kelompok perlawanan Palestina akan membalas apa yang terjadi di al-Quds.
Kecaman Komunitas Internasional
Ayman Safadi, menteri luar negeri Yordania yang merupakan penjaga situs suci Muslim dan Kristen di al-Quds mengatakan bahwa Israel dan kawasan tidak akan menikmati keamanan kecuali Palestina juga menikmatinya.
Baca Juga : Warga Yordania Protes Israel Atas Kekerasan di Al-Aqsa
Dia mengatakan Amman telah menghubungi berbagai pihak termasuk AS yang merupakan sekutu terbesar Israel guna membantu menghentikan pengusiran warga Palestina dari Sheikh Jarrah oleh Israel.
Respon Amnesti Internasional
Sebelumnya, Amnesty International mendesak rezim Israel untuk mengakhiri penindasan brutal terhadap warga Palestina dan memprotes pengusiran paksa di Sheikh Jarrah.
“Pasukan keamanan Israel telah menggunakan kekuatan mereka dengan tidak beralasan dan berlebihan terhadap pengunjuk rasa Palestina di timur al-Quds. Lembaga hak asasi yang berbasis di Inggris tersebut melaporkan sebanyak 840 warga Palestina terluka selama empat hari kekerasan Israel
“Bukti yang dikumpulkan oleh Amnesty International mengungkapkan pola mengerikan dari pasukan Israel yang menggunakan kekerasan sewenang-wenang terhadap sebagian besar pengunjuk rasa Palestina dalam beberapa hari terakhir,” kata Saleh Higazi, wakil direktur Amnesty untuk Timur Tengah dan Afrika Utara.
Organisasi tersebut mengutip ucapan seorang jurnalis Palestina di Masjid al-Aqsa yang mengatakan bahwa dia tidak pernah merasa setakut ini dalam hidupnya meskipun ia memiliki rekam jejak 10 tahun meliput peristiwa di al-Quds.
Amnesty juga mengutip perkataan warga Sheikh Jarrah Nabil el-Kurd, “Ini bukan hanya penggusuran, tapi kejahatan perang. Ingat bahwa saya tidak tahu mengapa seluruh dunia menyaksikan apa yang terjadi di Palestina dan membiarkan Israel lolos begitu saja.”