140 Warga Palestina Tewas di Gaza saat Israel Mengumumkan Serangan Darat yang Luas

Gaza, Purna Warta – Pengeboman gencar Israel di Jalur Gaza pada Minggu menewaskan sedikitnya 140 warga Palestina, termasuk banyak anak-anak, saat rezim mengumumkan telah memulai serangan darat “luas” di wilayah tersebut.

Tentara Israel mengatakan pada Minggu bahwa mereka meluncurkan operasi darat di beberapa wilayah Gaza sebagai bagian dari apa yang disebut Operasi Gideon’s Chariots oleh rezim tersebut.

Invasi intensif ke jalur yang terkepung itu akan melibatkan tentara reguler dan cadangan yang memimpin invasi darat ke Gaza utara dan selatan, yang didukung oleh angkatan udara, menurut militer.

Serangan darat itu terjadi saat tentara Israel juga meningkatkan pemboman udaranya di Gaza.

Menurut para pejabat, 69 orang tewas di Kota Gaza dan Jalur Gaza utara. Mereka mengatakan semua rumah sakit di Gaza utara tidak beroperasi karena serangan dan pengepungan Israel.

Pasukan Israel juga menyerang sebuah kamp yang menampung orang-orang terlantar di daerah al-Mawasi, Khan Yunis, di Gaza selatan, menewaskan puluhan orang, termasuk anak-anak, saat mereka tidur di tenda mereka.

Video dari lokasi serangan menunjukkan gambar-gambar mengerikan dari mayat-mayat, beberapa di antaranya terbakar.

Lima wartawan juga termasuk di antara korban serangan udara Israel di Gaza ketika rumah-rumah mereka dibom. Hamas mengutuk serangan terhadap warga Palestina yang mengungsi di Khan Yunis, dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, menggambarkannya sebagai “kejahatan brutal” yang merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum dan norma internasional.

Dikatakan, “Dengan memberikan perlindungan politik dan militer kepada pemerintah pendudukan teroris, pemerintah Amerika Serikat memikul tanggung jawab langsung atas eskalasi gila-gilaan ini dalam penargetan warga sipil tak berdosa di Jalur Gaza.”

Setidaknya 53.339 warga Palestina telah tewas dan 121.034 terluka sejak Israel melancarkan perang genosida di Gaza pada 7 Oktober 2023, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *