11 Warga Tewas dalam Serangan Israel ke Sekolah di Gaza

Gaza, Purna Warta – Sedikitnya 11 warga Palestina tewas dalam serangan udara militer Israel terhadap sebuah sekolah yang menampung warga Palestina yang mengungsi di Kota Gaza saat pembantaian sekolah di wilayah yang dilanda perang itu terus berlanjut cepat.

Baca juga: Pasukan Israel Serang Kota-kota di Tepi Barat yang Diduduki di Tengah Meningkatnya Ketegangan

Serangan itu menghantam sekolah Safad di lingkungan Zeitoun di Kota Gaza pada hari Minggu, kata seorang sumber medis.

Sumber itu menambahkan bahwa jumlah warga Gaza yang tewas dalam pemboman Israel di sekolah itu telah meningkat dari enam menjadi 11, mencatat bahwa mereka yang menderita luka-luka telah dibawa ke Rumah Sakit Arab al-Ahli di Kota Gaza.

Mayat orang-orang yang terbunuh “tercabik-cabik dan berserakan karena intensitas pemboman Israel,” kata para saksi kepada kantor berita Anadolu.

Mereka menambahkan bahwa salah satu bangunan sekolah, tempat ratusan orang terlantar berlindung, hancur.

Badan Pertahanan Sipil Palestina mengatakan bahwa sekolah itu telah dievakuasi setelah Israel mengancam akan menyerang tempatnya.

Sejak dimulainya perang genosida Israel di Gaza pada 7 Oktober 2023, rezim tersebut secara sistematis telah menyerang infrastruktur sipil, termasuk sekolah yang menampung orang-orang terlantar, rumah sakit, dan tempat ibadah, sering kali mengklaim tanpa bukti bahwa mereka terkait dengan Hamas, untuk menghindari kritik internasional.

Lebih dari 100 warga tewas dan puluhan lainnya terluka pada 10 Agustus setelah pasukan pendudukan Israel mengebom sekolah al-Tabi’in di lingkungan al-Daraj di Kota Gaza, yang menampung lebih dari 6.000 orang yang mengungsi.

Baca juga: Perundingan Gencatan Senjata Gagal, Warga Israel Mogok Kerja di Tel Aviv

Setidaknya 40.738 warga Palestina, sebagian besar anak-anak dan wanita, telah tewas dan 94.154 orang terluka dalam perang yang dimulai Israel pada awal Oktober tahun lalu setelah operasi balasan oleh gerakan perlawanan wilayah Palestina.

Bersamaan dengan perang tersebut, rezim telah memberlakukan pengepungan hampir total di wilayah pesisir, yang telah mengurangi aliran bahan makanan, obat-obatan, listrik, dan air ke wilayah Palestina menjadi sangat sedikit.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *