107 Pasien Masih Terjebak di Rumah Sakit Gaza Saat Pengepungan Israel Berlanjut

107

Al-Quds, Purna Warta – Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza mengatakan 107 pasien Palestina masih terjebak di dalam rumah sakit al-Shifa di Kota Gaza dalam kondisi yang tidak manusiawi, karena pengepungan rezim Israel terhadap kompleks medis tersebut masih berlangsung setelah dua minggu.

Kementerian membuat pernyataan pada hari Sabtu (30/3), mengatakan pasien yang terjebak berkumpul di gedung Pengembangan Sumber Daya Manusia tanpa air, listrik, atau obat-obatan.

Di antara mereka terdapat 30 pasien lumpuh, ditambah 60 anggota staf medis, tambahnya.

Kementerian lebih lanjut mencatat bahwa rezim Israel telah mencegah semua upaya lembaga internasional untuk mengevakuasi pasien-pasien ini.

Ia juga memperingatkan bahwa pasien-pasien ini berada dalam “bahaya besar,” dan menyerukan tindakan segera untuk menyelamatkan nyawa mereka.

Pada tanggal 18 Maret, pasukan Israel yang bersenjata lengkap menyerbu rumah sakit al-Shifa menggunakan tank dan drone, menembaki orang-orang di dalam kompleks tersebut.

Militer Israel mengklaim bahwa gerakan perlawanan Palestina Hamas menggunakan fasilitas tersebut untuk “melakukan dan mempromosikan aktivitas teroris.” Kemudian pada hari itu, Israel mengatakan bahwa “pasukan teroris” menembaki pasukan Israel.

Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan pada saat itu bahwa sekitar 3.000 orang berada di dalam kompleks medis untuk mencari perlindungan dan mereka yang berusaha keluar menjadi sasaran penembak jitu dan tembakan dari helikopter.

Serangan mematikan tersebut telah berlangsung selama dua minggu, dengan pasukan pendudukan mengepung rumah sakit dan menargetkan mereka yang mencoba melarikan diri.

Sejauh ini, tentara Israel telah membunuh lebih dari 170 warga Palestina di dalam dan sekitar rumah sakit dan menangkap 800 lainnya, termasuk jurnalis dan petugas kesehatan.

Israel telah menargetkan rumah sakit di Jalur Gaza sejak awal perangnya di Gaza pada awal Oktober tahun lalu dan mengklaim Hamas menggunakan rumah sakit tersebut sebagai pusat komando. Pejabat Hamas telah beberapa kali menolak klaim tersebut.

Israel melancarkan perang di Gaza pada tanggal 7 Oktober, setelah Hamas melancarkan Operasi Badai Al-Aqsa terhadap entitas perampas kekuasaan tersebut sebagai pembalasan atas kekejaman rezim yang semakin intensif terhadap rakyat Palestina.

Agresi Israel sejauh ini telah menewaskan sekitar 32.623 warga Palestina, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, serta melukai lebih dari 75.092 lainnya.

Rezim Tel Aviv juga telah memberlakukan “pengepungan total” terhadap wilayah tersebut, memutus bahan bakar, listrik, makanan dan air bagi lebih dari dua juta warga Palestina yang tinggal di sana.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *