Gaza, Purna Warta – Para pejabat Gaza mengatakan pasukan Israel, dalam perang genosida yang sedang berlangsung melawan Jalur Gaza, telah menghancurkan sedikitnya 1.000 masjid dan menodai puluhan pemakaman sejak 7 Oktober.
Baca Juga : Yaman: Israel akan Segera Menerima Balasan Kejahatannya
Mengutip Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Gaza, Pusat Informasi Palestina melaporkan pada hari Minggu, “Pasukan pendudukan Israel telah menghancurkan lebih dari 1.000 dari 1.200 masjid di wilayah tersebut sejak 7 Oktober tahun lalu.” Kementerian memperkirakan biaya rekonstruksi masjid-masjid ini sekitar $500 juta.
Kementerian lebih lanjut mengungkapkan bahwa agresi Israel telah menargetkan gereja-gereja, termasuk Gereja Ortodoks Yunani yang bersejarah, komite keagamaan Zakat, sekolah-sekolah yang mengajarkan Al-Quran, dan kantor pusat Bank Abadi.
Menurut laporan tersebut, pasukan Israel telah membunuh lebih dari 100 ulama, pengkhotbah, imam, dan muazin (pengucap adzan) sejak awal serangan militer mereka. Menyoroti dampaknya terhadap pemakaman, kementerian mencatat bahwa puluhan kuburan telah dinodai dan dihancurkan, dan jenazah dicuri, melanggar hukum internasional dan hak asasi manusia.
Agresi militer Israel terhadap Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023, menyusul operasi Badai al-Aqsa yang dilakukan oleh gerakan perlawanan di wilayah tersebut. Lebih dari 25.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas, dan lebih dari 62.600 lainnya terluka dalam serangan Israel.
Baca Juga : Badan HAM: Israel Bunuh 94 Profesor Universitas selama Perang Gaza
Investigasi baru-baru ini mengungkapkan bahwa pasukan Israel telah menodai setidaknya 16 kuburan di Gaza selama serangan gencar mereka. Sebuah studi CNN berdasarkan citra satelit dan rekaman media sosial menunjukkan batu nisan yang dirobohkan dan mayat-mayat yang digali sebagai bukti kehancuran. Beberapa kuburan digunakan sebagai pos militer, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan potensi kejahatan perang menurut para ahli hukum.