Tel Aviv, Purna Warta – Pendudukan Jalur Gaza menjadi perbincangan sengit di antara petinggi rezim Zionis, karena sebelumnya telah diyakini oleh beberapa pakar serta analis militer bahwa pasukan bersenjata Zionis hingga detik ini belum mampu mengakhiri perang versus Hamas dan semua gerakan Palestina masuk dalam genggaman kepentingannya.
Rai al-Youm, 10/1, mengutip pernyataan beberapa pakar dan melaporkan bahwa operasi darat telah menyebabkan tewas dan lukanya sebagian besar militer rezim Zionis. Masalah ini tetap akan terulang dalam perang melawan Hizbullah. Israel akan kalah dalam bentuk apapun.
Baca Juga : Iran Produksi Lengan Robot Industri Kualitas Luar Negeri
Berkaitan dengan perihal ini, Institut Analisis Keamanan Nasional Israel, Ron Tira, melansir sebuah laporan, di mana pusat analisis tersebut menegaskan penolakannya atas pengoperasian manuver darat metode apapun.
Dalam analisanya ini, Ron Tira menjelaskan, “Mengambil keputusan serangan militer harus dilakukan berdasarkan analisa jangka panjang, yang nantinya bisa menjadi pemeran dalam realisasi target strategis perang.”
Pakar Israel melanjutkan bahwa strategi, yang ditargetkan oleh Israel dalam perang melawan Hizbullah, telah gagal dan tidak bisa menjadi penjegal pengembangan artileri gerakan Muqawamah Lebanon ini. Bahkan kami menyaksikan peningkatan kekuatan militer penghancur Hizbullah.
Baca Juga : Kremlin: Kami Kurang Optimis Negosiasi Dengan Amerika Serikat
Ron Tira, dengan menjadikan pernyataan-pernyataan petinggi Tel Aviv sebagai bukti, menjelaskan, “Saat ini Hizbullah telah menjadi satu kekuatan militer yang sangat berbahaya meskipun banyak upaya Zionis untuk mencegahnya. Kekuatan ini lebih besar dari sebagian besar negara-negara anggota NATO… Setiap hari kekuatan militer Hizbullah bertambah, termasuk peluru kendali, drone bunuh diri dan rudal darat-udara.”