Purna Warta – Israel melakukan serangan rahasia terhadap dua jaringan pipa gas alam utama di Iran minggu ini, menurut laporan The New York Times.
Menteri Perminyakan Iran Javad Owji mengatakan pada hari Rabu bahwa serangan “sabotase teroris” telah menargetkan dua jaringan pipa transmisi gas utama di provinsi Chaharmahal dan Bakhtiari di barat daya negara itu serta provinsi Fars di selatan, menyebabkan ledakan besar dan kebakaran berikutnya.
Baca Juga : Velayati: Kawasan di Masa Depan Bukan Milik AS dan Inggris Apalagi Zionis
Serangan-serangan tersebut mengganggu aliran pemanas dan gas ke rumah-rumah di propinsi yang berpenduduk jutaan orang.
The New York Times mengutip dua pejabat Barat dan seorang ahli strategi militer melaporkan pada hari Jumat (16/2) bahwa serangan itu dilakukan oleh Israel.
“Rencana musuh adalah mengganggu aliran gas di musim dingin ke beberapa kota dan provinsi utama di negara kami,” kata menteri perminyakan Iran kepada media Iran pada hari Jumat.
Owji mengatakan bahwa tujuan serangan itu adalah untuk merusak infrastruktur energi Iran dan menimbulkan ketidakpuasan dalam negeri.
Saeed Aqli, kepala operasi pengiriman di Perusahaan Gas Nasional Iran (NIGC), juga mengatakan bahwa aksi teror melanda jalur transmisi di Kabupaten Borujen di Provinsi Chaharmahal dan Bakhtiari.
Baca Juga : Ukraina Mundur Dari Avdeevka, Kemajuan Untuk Rusia
Dia menambahkan bahwa sesi manajemen krisis telah diadakan tak lama setelah itu, dengan dihadiri oleh menteri perminyakan Iran, wakil menteri perminyakan serta pejabat keamanan senior.
Aqli lebih lanjut mencatat bahwa pemadam kebakaran dapat memadamkan api dalam waktu beberapa jam dan pekerjaan perbaikan saluran transmisi sedang dilakukan.
Serangan teroris terhadap jalur transmisi gas utama Iran terjadi ketika media anti-Iran memberitakan serangan terhadap sektor energi Iran selama beberapa bulan terakhir dan beberapa senator AS bahkan menyerukan pemboman terhadap infrastruktur minyak dan gas Iran.
Tahun lalu, Senator Partai Republik Lindsey Graham menyarankan AS harus mengancam infrastruktur minyak Iran jika konflik antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina Hamas terus meningkat.
“Jika konflik ini meningkat, jika para sandera mulai terbunuh, jika Hizbullah di utara menyerang Israel dengan kekuatan mereka, kita harus memberitahu Iran bahwa kita akan menghancurkan kilang minyak dan infrastruktur minyak Anda,” kata Graham.
Baca Juga : Cina Menuntut Amerika Untuk Mencabut Sanksi Illegal Terhadap Mereka
“Kami akan mengeluarkanmu dari bisnis. Tanpa uang yang berasal dari Iran dan senjata yang berasal dari Iran, Hamas tidak akan berarti apa-apa. Hizbullah tidak akan menjadi apa-apa,” tegas Graham.
Iran telah menegaskan, dalam berbagai kesempatan, bahwa kelompok perlawanan regional bertindak independen dan tidak menerima perintah atau menerima dana dari Republik Islam.