Negara Afrika Mengusir Diplomat Prancis

Kiev, Purna Warta – Pemerintahan militer Burkina Faso mengumumkan 3 orang diplomat Prancis sebagai persona non grata atau harus dipulangkan. Negara Afrika ini memberikan mereka waktu 48 jam untuk meninggalkan negara Afrika barat ini. Peristiwa ini menambah daftar kemunduran Paris dalam politik internasional di tahun-tahun terakhir ini.

Baca juga: Rusia Meminta PBB Untuk Menjatuhkan Sanksi Kepada Israel

Dalam sebuah surat yang tertanda hari Selasa lalu dan ditujukan untuk Kedubes Prancis, Menlu Burkina Faso menuduh mereka melakukan aksi subversif. Pemerintah tidak memberikan detail lebih panjang terkait tuduhan mereka.

Hubungan antara Paris dan Ouagadougou semakin renggang sejak terjadinya kudeta militer pada tahun 2022. Di bulan Maret tahun lalu, pemerintah setempat menghapus berjanjian militer dengan Prancis yang dibuat sejak thun 1961. Perjanjian bantuan militer Prancis itu sudah ada sejak Prancis memberikan kemerdekaan pada negara ini.

Burkina Faso sejak saat itu memulai untuk meminta pasukan dan perwakilan Prancis untuk pulang. Pemerintah juga menahan penayangan sejumlah agensi berita Prancis yang ada di dalam negeri. Otoritas militer menuding media-media tersebut menyebarkan berita palsu dan memberikan tempat untuk grup-grup jihadi.Pada bulan September lalu atase pertahanan Prancis Emmanuel Pasquier dan timnya diusir dari Burkina Faso atas tuduhan aksi subversif.

Baca Juga : Presiden Raisi: Iran akan Membuat Israel Menyesali Serangan Sekecil Apapun

Barat khawatir dan mewanti-wanti terkait pengaruh Rusia di Afrika barat. Kendati demikian, Mali, Burkina Faso dan Niger yang semuanya berada di bawah pimpinan militer membentuk persekutuan dan menjalin hubungan dengan Rusia untuk melawan terorisme.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *