Kremlin, Purna Warta – Dmitry Peskov, Juru Bicara Kepresidenan Rusia, hari ini Jumat, 8/10, merespon pernyataan AS dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO.
Di depan awak media Peskov menyatakan, “Kremlin tidak menyetujui tuduhan Jake Sullivan, Penasihat Keamanan Nasional AS, yang menyatakan Rusia menyalahgunakan nuklir sebagai senjata. Analisis ini sangatlah salah.”
RIA Novosti mengutipjawaban Jubir Kepresidenan Rusia ini, Jumat (8/10), dan menuliskan, “Rusia tidak pernah menggunakan sumber energi sebagai senjata. (Tapi) di situasi sulit sekalipun Rusia tidak akan menghentikan pengembangannya.”
Jubir Kremlin menunjuk Amerika-lah yang selalu memanaskan proyek ekslusif perdagangan dan menyatakan, “Secara transparan AS mengakui penggunaan senjata nuklir. Ini hanyalah satu alat untuk mengalihkan, tawar-menawar politik dan perdagangan.”
“Selalu Rusia menjadi negara yang bertanggungjawab atas janji-janjinya. Rusia siap menutupi kebutuhan sekutu-sekutu Eropa kami akan sumber energi, khususnya gas,” jelasnya.
Di potongan lain wawancaranya ini, RIA Novosti melaporkan bahwa Peskov menyatakan kesiapan Moskow dalam membangun kembali hubungan baik dengan Uni Eropa.
“Sangatlah mudah bagi Rusia untuk menolak pernyataan-pernyataan dua rupa Uni Eropa tentang Moskow. Akan tetapi Rusia siap menghdupkan kembali kerjasama dengan Brussels, karena ada banyak kepentingan bersama yang harus dibahas,” jelas Dmitry Peskov.
“Apa yang diinginkan Rusia dari Brussels sangatlah sederhana. Kami ingin menghidupkan kerjasama ini. Kami bukanlah pihak yang memulai pembatasan-pembatasan kerja. Terkadang menerima dua rupa seperti ini sangatlah sulit bagi kami,” tambahnya.
Jubir Dmitry Peskov juga mewanti-wanti kebiajakan NATO dalam mengurangi Diplomat Rusia di kantor perwakilan Moskow di badan kerjasama militer bagian utara ini.
“Balasan kebijakan NATO ini akan segera dijalankan,” jelasnya.
“NATO bukanlah alat untuk kerjasama, akan tetapi satu blok anti Rusia. Kebijakan mereka telah membuktikan hal ini,” tambahnya.