Menlu Iran: Israel Tidak Dapat Lanjutkan Serangan Gencarnya Tanpa Dukungan AS

Menlu Iran: Israel Tidak Dapat Lanjutkan Serangan Gencarnya Tanpa Dukungan AS

Tehran, Purna Warta Menteri Luar Negeri Iran Hussein Amir-Abdullahian menyoroti peran langsung Amerika Serikat dalam pembantaian warga Palestina di Jalur Gaza dan menekankan bahwa rezim tersebut tidak dapat melanjutkan serangan berdarahnya terhadap wilayah tersebut tanpa dukungan penuh dari Washington.

Amir-Abdullahian menyampaikan pernyataan tersebut dalam pertemuan hari Rabu (13/12) dengan penjabat Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati di sela-sela Forum Pengungsi Global 2023 di kota Jenewa, Swiss.

Baca Juga : Iran: Kekhawatiran AS terhadap Keamanan adalah Lelucon Pahit

Diplomat terkemuka Iran mengatakan AS memainkan peran besar dalam pembantaian di Gaza dan menyatakan bahwa rezim Israel berusaha mengusir warga Palestina dari Jalur Gaza dan Tepi Barat sebagai kompensasi atas kegagalan untuk mencapai tujuan yang dinyatakan dalam agresi selama berbulan-bulan di Gaza.

Rezim Tel Aviv telah melakukan pembunuhan massal, pengepungan total terhadap Gaza dan peningkatan tindakan kriminal di Tepi Barat untuk tujuan tersebut, kata Amir-Abdullahian, seraya mencatat, “Negara-negara Muslim perlu dengan sungguh-sungguh dan kuat mendukung bangsa Palestina.”

Sementara itu, Mikati menyebut krisis Gaza sebagai masalah utama umat Islam dan seluruh dunia.

Resolusi Majelis Umum PBB pada hari Selasa yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera di Jalur Gaza mencerminkan bahwa mayoritas komunitas internasional mendukung gencatan senjata di wilayah Palestina yang dilanda perang, kata perdana menteri Lebanon.

Pada Selasa malam, resolusi tersebut disahkan dengan 153 negara memberikan suara mendukung dan 23 negara abstain. Amerika Serikat dan Israel termasuk di antara 10 negara yang memberikan suara menentang resolusi tidak mengikat tersebut.

Israel mengobarkan perang di Gaza pada tanggal 7 Oktober setelah gerakan perlawanan Palestina Hamas melancarkan Operasi Badai Al-Aqsa yang mengejutkan terhadap entitas pendudukan sebagai tanggapan terhadap kampanye pertumpahan darah dan kehancuran yang dilakukan rezim Israel selama puluhan tahun terhadap warga Palestina.

Setidaknya 18.608 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas akibat perang Gaza. Lebih dari 50.594 orang juga terluka.

Baca Juga : Sekjend PBB Desak Dewan Keamanan untuk Bertindak atas Perang di Gaza

Rezim Tel Aviv telah memberlakukan “pengepungan total” terhadap wilayah tersebut, memutus bahan bakar, listrik, makanan dan air bagi lebih dari dua juta warga Palestina yang tinggal di sana.

Iran mendesak upaya bersama yang lebih erat untuk mendukung warga Palestina dan mengirimkan bantuan kemanusiaan

Dalam pertemuan terpisah dengan rekannya dari Yordania Ayman Safadi, Amir-Abdullahian juga menyerukan upaya bersama yang lebih erat untuk mendukung warga Palestina dalam menghadapi perang genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza.

“Penting untuk meningkatkan upaya besar-besaran untuk mendukung rakyat Palestina, mendukung ketahanan mereka dan mengirimkan bantuan kemanusiaan,” katanya.

Diplomat terkemuka Iran juga memuji upaya Yordania untuk menghentikan genosida rezim Israel di wilayah pendudukan Palestina dan memastikan gencatan senjata di Gaza.

Amir-Abdullahian kemudian mengecam rencana jahat rezim pendudukan Tel Aviv untuk menerapkan skema ekspansionisnya dan menggusur rakyat Palestina.

Safadi, pada bagiannya, menekankan bahwa negaranya tidak akan menerima rencana ekspansionis Israel dan juga tidak akan membiarkan rencana tersebut terwujud dengan mengorbankan rakyat Palestina dan negara-negara regional.

Dia mencatat bahwa warga Palestina di Gaza tidak hanya menjadi korban pemboman Israel, tetapi juga kehilangan nyawa akibat kekurangan makanan dan obat-obatan serta hancurnya rumah dan rumah sakit.

Perdamaian hanya akan tercapai ketika pendudukan Israel berakhir dan rakyat Palestina mendirikan negara merdeka yang berdaulat, kata Menteri Luar Negeri Yordania.

Baca Juga : Undang-Undang Yaman Larang Sikap Mengakui Israel

Tehran tidak mendukung perluasan perang Gaza di seluruh wilayah

Selain itu, Menteri Luar Negeri Iran mengatakan negaranya tidak mendukung kampanye militer Israel yang sedang berlangsung terhadap Jalur Gaza untuk memperluas wilayah Asia Barat dan menggambarkan kekejaman rezim di wilayah yang dilanda perang tersebut sebagai genosida.

Amir-Abdullahian menyampaikan pernyataan tersebut dalam pertemuan hari Rabu dengan Menteri Luar Negeri Vatikan Pietro Parolin di sela-sela forum pengungsi.

Dia menyoroti bahwa Tahta Suci dapat memainkan peran penting dalam penyelesaian krisis yang telah berlangsung selama berbulan-bulan di Gaza.

Iran menganggap Hamas sebagai gerakan Palestina yang memperjuangkan kebebasan dan berjuang melawan pendudukan Israel, kata Amir-Abdullahian, seraya menekankan bahwa perkembangan yang terjadi di Gaza merupakan genosida yang tidak dapat ditoleransi lagi oleh masyarakat internasional.

Menteri Luar Negeri Iran menyatakan bahwa Tehran tidak mendukung perluasan perang Gaza di seluruh wilayah, menekankan bahwa Muslim Palestina, Kristen dan Yahudi akan dapat memilih sistem politik mereka sendiri melalui referendum untuk menentukan nasib sendiri.

Sementara itu, Parolin menyuarakan keprihatinannya mengenai status quo di wilayah Palestina dan mengatakan bahwa Tahta Suci mendukung upaya yang bertujuan untuk memastikan gencatan senjata di Gaza.

Baca Juga : Senat AS Blokir RUU Pendanaan Ukraina dan Israel

Dia juga menunjuk pada dorongan Vatikan untuk mengirimkan pasokan bantuan kemanusiaan ke Palestina dan menekankan perlunya solusi politik terhadap konflik tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *