Purna Warta – Amerika menghadapi masalah bukan dari Cina akan tetapi dari keengganannya untuk menerima fakta bahwa ada kekuatan yang boleh jadi setara dengannya, kata Menlu Cina Wang Yi.
Baca Juga : Bank Austria Terancam Terkena Sanksi Amerika
Hubungan antar negara harus dibangun dengan menghargai satu sama lain, hidup bersama dengan damai dan kerja sama saling menguntungkan. Namun Amerika tampak enggan mengikuti prinsip itu.
Presiden Cina Xi Jinping dan Presiden Amerika Joe Biden sepakat untuk menurunkan intensitas ketegangan dalam hal perdagangan. Keduanya bertemu dan sepakat dalam hal itu pada pertemuan bulan November tahun lalu. Akan tetapi Amerika gagal untuk mewujudkan hal tersebut, Menlu Cina ini melanjutkan.
Hubungan kedua negara menjadi lebih keruh ketika Amerika menuduh Cina melakukan spionase yang kemudian melakukan sanksi. Sanksi tersebut mencegah Cina mengimpor sejumlah teknologi penting dari Amerika sehingga menghambat berjalannya produksi. Cina juga dalam beberapa kesempatan sudah memberikan peringatan kepada Amerika terkait sanksi tak berdasar ini.
“Di Amerika, persepsi keliru tentang Cina terus subur dan janji mereka tak kunjung dipenuhi. Metode untuk menekan Cina terus diperbarui dan daftar sanksi unilateral mereka terhadap kami terus diperpanjang” ujar Menlu Cina ini.
Baca Juga : MH370 Sudah 10 Tahun Hilang, Apa Yang Sudah Diketahui?
“Jika Amerika mengatakan satu hal dan melakukan hal lain, dimana kredibilitas mereka sebagai negara besar? Jika mereka merasa tidak nyaman ketika mendengar kata “Cina”, dimana rasa percaya diri mereka sebagai sebuah negara besar?” tambahnya.