Purna Warta – Tariq Abdul Wahad seorang mantan bintang NBA yang bermain untuk Sacramento Kings mempertanyakan konsistensi Komite Olimpiade Internasional (IOC) dalam menerapkan kebijakan global. Mantan bintang NBA ini sempat menjadi berita utama akibat usahanya untuk mencegah Israel dari olimpiade.
Baca juga: Sebagai Antisipiasi, Israel Meningkatkan Anggaran Keamanan Atlet Olimpiade Mereka
Dengan melihat tindakan kontras terhadap Rusia pada Februari 2022, Abdul Wahad mengatakan “jika kalian ingin ikut serta dalam kompetisi internasional yang diakui secara internasional, kalian harus menghormati pula hukum internasional”. “Rusia tidak menghormati hukum lalu atletnya dicekal dari olimpiade. Ayolah jangan munafik, mari semua orang kita perlakukan sama” tambahnya.
Pernyataan Abdul Wahad ini memicu gelombang reaksi di media sosial dan juga memicu berbagai kecaman terhadap partisipasi Israel dalam Olimpiade Paris mendatang. Sejumlah organisasi olahraga berusaha memberikan sanksi kepada Israel supaya mencegahnya ikut serta dalam olimpiade. Namun sayangnya IOC berdiri di belakang Israel mendukungnya
Ketegangan meningkat ketika sejumlah demonstran pro-Palestina berkumpul di sekitar Markas Olimpiade di Paris menuntut pengeluaran Israel dari kompetisi. Seperti Abdul Wahad, para demonstran mengangkat isu pengeluaran Rusia dan Belarusia dari olimpiade dan mengungkapkan kemarahan mereka ketika aturan yang sama tidak diterapkan kepada Israel.
Komunitas-komunitas internasional utamanya komunitas arab, komunitas muslim dan komunitas Eropa pro-Palestina begitu juga dengan grup-grup garis kiri dengan segera menyuarakan hal serupa, terkait konsistensi kebijakan dan standar ganda.
Presiden Prancis Emmaniel Macron sendiri mendukung keputusan IOC untuk membiarkan Israel ikut serta dalam olimpiade. Ia bahkan memperingatkan supaya tidak ada intoleransi terhadap para atlet Israel. Macron menyebut Israel sebagai korban serangan teroris yang sedang membalas di Gaza.