Purna Warta – Pada hari Senin lalu (13/01) festival keagamaan terbesar di dunia, Maha Kumbh Mela telah dimulai. Festival ini akan berlangsung sampai 6 minggu kedepan dan diprediksi akan dihadiri oleh 400 juta umat Hindu dari India dan berbagai belahan dunia lainnya.
Festival Kumbh Mela sendiri merupakan sebuah acara keagamaan yang diadakan 12 tahun sekali memperingati satu kali putaran Brihaspati (planet Jupiter) dan disebut sebagai festival dari semua festival dalam budaya agama Hindu yang dihadiri oleh segala kalangan mulai dari para sadhu atau orang suci, agamawan, peziarah dan bahkan para turis.
Namun festival tahun 2025 ini berbeda dari festival Kumbh Mela pada umumnya yang 12 tahun sekali. Di tahun ini, umat Hindu bukan merayakan festival Kumbh Mela biasa melainkan Maha Kumbh Mela atau festival Kumbh Mela agung yang diadakan setiap 144 tahun sekali bertepatan dengan sejajarnya Matahari, Bulan dan Jupiter. Festival tahun ini menandakan festival Maha Kumbh Mela yang ke 12.
Festival keagamaan terbesar di dunia ini diadakan di kota Prayagraj, Uttar Pradesh. Dalam festival ini, umat Hindu akan melakukan mandi suci di Triveni Sangam atau pertemuan tiga Sungai suci yaitu Sungai Gangga, Sungai Yamuna dan Sungai Saraswati.
Melakukan mandi suci di Triveni Sangam dipercaya bisa mensucikan jiwa, menghapus dosa dan membawa manusia menuju tahapan berikutnya dalam tingkatan kebebasan jiwa.
Dikisahkan asal-usul festival Kumbh ini berasal dari pertempuran antara para dewa dan setan memperebutkan eliksir atau obat keabadian yang ditumpahkan oleh Dewa Wisnu ke bumi di empat tempat yang berbeda yaitu; Prayagraj, Nashik, Haridwar dan Ujjain. Di empat kota itulah festival ini diadakan secara bergiliran. Namun, festival di kota Prayagraj dianggap yang paling penting.
Perencanaan festival ini sudah dimulai beberapa tahun sebelumnya dan mengeluarkan anggaran jutaan dolar untuk membangun fasilitas pendukung bagi kota yang normalnya menampung 6 juta penduduk.
Sekitar 160.000 tenda, 150.000 toilet dan 1.250 km pipa air minum disiapkan oleh pemerintah setempat untuk mengakomodasi festival terbesar di dunia itu.