Purna Warta – Penjara Wanita Tochigi di Jepang, kendati merupakan sebuah penjara namun terkesan seperti panti jompo dikarenakan penjara tersebut didominasi oleh wanita-wanita lansia. Penjara ini merupakan salah satu bukti nyata dari masalah kesepian yang menghantui para lansia Jepang.
Baca juga: Cina Eksekusi Pelaku Penyerangan di Zhuhai Yang Tewaskan 35 Orang
“Ada beberapa yang bahkan membayar sekitar 20.000 hingga 30.000 yen perbulan supaya bisa terus tinggal di penjara tersebut” ujar Takayoshi Shiranaga, seorang petugas di penjara yang terletak di Tokyo bagian utara itu.
Dalam kunjungan CNN ke penjara tersebut pada bulan September lalu, mereka bertemu dengan Akiyo, seorang lansia berusia 81 tahun dengan rambut abu-abu pendek. Ia dipenjara atas kasus pencurian makanan.
“Ada beberapa orang baik di penjara ini” ujar Akiyo kepada CNN. “Mungkin hidup semacam ini adalah yang paling stabil bagiku”.
Para lansia yang dipenjara di Tochigi ini selain ditahan di balik jeruji besi, mereka diwajibkan untuk bekerja di pabrik milik penjara. Hal itu tampaknya baik-baik saja bagi banyak lansia. Di penjara tersebut para lansia mendapatkan makanan secara rutin, perawatan Kesehatan gratis dan perawatan khusus lansia. Selain itu, di penjara Tochigi, para lansia Jepang itu mendapatkan teman-teman yang tidak mereka miliki di dunia luar.
“Beberapa orang sengaja melakukan kejahatan kemudian tertangkap supaya bisa Kembali ke penjara jika sudah tidak memiliki uang” ujar salah satu narasumber yang tidak ingin disebut namanya pada CNN.
Derita kesepian dan kemiskinan sangat menyiksa dan membuat tak sedikit dari para lansia terpaksa melakukan kejahatan supaya bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik di dalam penjara.
Akiyo menjelaskan penderitaannya menghadapi kesepian dan kemiskinan. “Jika kondisi finansialku stabil, aku tak akan lakukan ini” ujarnya.
Baca juga: Wapres Afrika Selatan: Afrika Harus Berkembang Tanpa Bergantung Pada Barat
Minimnya kepedulian dari keluarganya, Akiyo tak lagi peduli dengan apa yang akan terjadi padanya. Anaknya yang kini berusia 43 tahun tak lagi peduli dengannya dan terkadang berkata padanya “aku harap kau pergi saja”.
“Aku rasa aku tak peduli apa yang akan terjadi” jelas Akiyo. “Aku pikir, tidak ada gunanya aku hidup dan aku hanya ingin mati”.