Krisis Ikan di Eropa Akibat Sanksi Atas Rusia

Krisis Ikan di Eropa Akibat Sanksi Atas Rusia

Purna Warta – Dinukil dari TASS, Uni Eropa menghadapi krisis ikan kod yang merupakan bahan utama banyak dari makanan tradisional negara-negara Eropa. Menurunnya panen dan larangan berdagang dengan Rusia yang merupakan produsen ikan kod terbesar di dunia, membuat harga ikan tersebut di Eropa melonjak.

Baca juga: PM Australia: Anak Dibawah 16 Tahun Harus Dijauhkan Dari Media Sosial

“Kendati kenaikan harga, para konsumer tidak beralih dari ikan kod, meskipun sebagian sudah beralih ke ikan lain yang lebih murah” ujar German Zverev, ketua Asosiasi Produsen Ikan Rusia. Bisnis ikan juga menghadapi kesulitan untuk memenuhi permintaan  pasar, ujarnya. Angka permintaan yang masih tetap ketika suplai menurun menicptakan ketidakseimbangan pasar.

Organisasi Pangan PBB (FAO) melaporkan terjadinya pengurangan ikan secara drastis di Atlantik tahun ini. Industri ikan juga terdampak akibat sanksi yang dijatuhkan atas Rusia. “Sanksi terhadap Rusia akibat konflik Ukraina mulai memberikan dampaknya terhadap Eropa. Mereka tidak mendapatkan bahan mentah yang cukup” lapor FAO.

Mulanya produk-produk pangan Rusia dikecualikan dari sanksi kecuali yang mahal seperti caviar. Namun, bulan Oktober tahun lalu, Norwegia menjatuhkan sanksi terhadap seluruh produk makanan laut dari Rusia. Sanksi itu juga mempengaruhi kemampuan Rusia untuk melakukan perdagangan dan transaksi dengan negara lain dengan cara memutus Rusia dari sistem finansial barat.

Baca juga: Hacker Mencari Tebusan setelah Membobol Situs Real Estat Terbesar Israel

FAO memperingatkan bahwa langkah ini akan sangat mempengaruhi industri ikan itu sendiri dimana harga ikan kod itu memang mahal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *