Purna Warta – Pemerintah Korea Selatan mengumumkan pada hari senin (11/03) akan memulai proses penangguhan lisensi medis para dokter junior yang melakukan pengunduran diri. Sekitar 4.900 dokter magang melakukan pengunduran diri dalam rangka memprotes kebijakan pemerintah terkait sistem pendidikan kesehatan.
Baca Juga : Ukraina Menjadi Penampungan Senjata Jadul Amerika dan Eropa
Perubahan peraturan meliputi rencana peningkatan kuota sekolah medis Korea Selatan sebanyak 2.000 orang mulai tahun depan. Kuota sekarang berjumlah 3.058 orang yang jika ditambah akan menjadi 5.058 orang. Peningkatan kuota ini menurut pemerintah dalam rangka menghadapi penurunan angka kelahiran.
Pejabat medis pemerintah mengatakan bahwa persentase dokter dan populasi Korea Selatan cukup rendah dibanding negara-negara berkembang lainnya. Kekurangan tenaga medis terlebih di beberapa daerah pedesaan membuat sejumlah instansi kesehatan menutup praktik mereka. Bidang—bidang beresiko tinggi seperti operasi, pediatrik dan kebidanan juga mengalami kekurangan tenaga medis. Sejumlah instansi medis juga menurunkan kapasitas pelayanan mereka akibat kurangnya tenaga di sejumlah bidang-bidang kesehatan.
Baca Juga : Usaha Ukraina Menembus Perbatasan Rusia Berujung Kegagalan
Sampai saat ini terdapat sekitar 12.000 dokter junior atau 93 persen dokter magang yang ada di seluruh Korea Selatan tidak berada di rumah sakit yang semestinya mereka dipekerjakan disana. Pemerintah berusaha keras supaya mereka kembali lagi bekerja dan mengancam mereka secara hukum.