Tel Aviv, Purna Warta – Dalam jangka 4 hari anggaran tahunan rezim Zionis harus segera ditandatangani untuk keluar dari Pemilu baru. Tapi kesempatan ini sepertinya akan sirna begitu saja.
Hari Jumat, 18/12, surat kabar kondang Israel, The Jerusalem Post dalam hal ini mengamati, “Benjamin Netanyahu, PM Israel, telah membatalkan konferensi mingguan Kabinet hari Minggu. Ini telah menyirnakan kesempatan terakhir untuk menghindari Pemilu dini Israel.”
Salah satu Penasihat Benny Gantz, Menhan Irael, sedang berunding dengan pihak PM Benjamin Netanyahu dengan impian merajut kesepakatan dan lepas dari darurat Pemilu.
Jika Parlemen rezim Zionis hingga akhir hari Selasa, 22/12, draf anggaran tahun 2020 yang akan segera habis, tidak ditandatangani, dengan otomatis draf akan hangus dan Pemilu tidak dapat dielakkan.
Kesumat partai koalisi Biru-Putih vs Likud mengenai anggaran telah menyebabkan Benjamin Netanyahu hanya berfikir untuk menyeret Israel ke Pemilu dini. Partai Likud mengajukan anggaran satu tahun dan pengurangan, sedangkan partai Biru-Putih menuntut draf anggaran dua tahun dan Kabinet harus dibentuk berdasarkan perjanjian.
The Jerusalem Post menjelaskan, dari sisi lain beberapa sumber di partai Biru-Putih pimpinan Gantz mengadukan kekhawatirannya akan pelanggaran yang akan dilakukan Netanyahu atas setiap kesepakatan yang dihasilkan dalam anggaran tahun 2021 dalam waktu singkat.
Aksi pro-kontra para petinggi rezim Zionis mengenai Pemilu terus bergulir. Miki Zohar, Direktur Kabinet rezim Zionis, mengatakan hubungan dengan partai Likud belum menghasilkan apapun dan Israel menuju Pemilu dini.
Baca juga: Terpaksa, Israel Latihan Perang Karena Takut