Komite Olimpiade Internasional Tidak Konsisten Dalam Menjalankan Kebijakan

Purna Warta – Invasi Rusia ke Ukraina dimulai pada bulan Februari tahun 2022 bertepatan dengan dimulainya olimpiade musim dingin 2022 di Beijing. Tak berselang lama dari dimulainya penyerangan tersebut, Komite Olimpiade Internasional dengan segera mengecam perbuatan Rusia dan menudingnya telah melanggar perjanjian olimpiade.

Baca juga: Ratusan Demonstran di Swiss Menuntut Supaya Israel Dilarang Ikut Serta Dalam Olimpiade Paris

Namun kala itu, Rusia sudah mengirimkan para atlet mereka untuk bersaing dalam ajang bergengsi tersebut. Disaat itu para atlet Rusia datang tidak mewakili negara akibat pelanggaran yang mereka lakukan dalam ajang-ajang olahraga sebelumnya terkait penggunaan doping. Mereka datang dibawah naungan Komite Olimpiade Rusia bukan sebagai perwakilan resmi negara.

Kini, setelah invasi berjalan di Ukraina, tekanan mulai berdatangan dari banyak pihak yang mengecam perbuatan Rusia tersebut sembari melupakan bahwa kejahatan besar sedang terjadi di Israel. Walikota Paris Anne Hidalgo dengan tegas menyampaikan ketidaksetujuannya terkait keberadaan atlet Rusia.

Anne Hidalgo mengastakan bahwa selama Rusia beperang dengan Ukraina, aku tidak ingin ada seorang perwakilan Rusia sama sekali dalam olimpiade Paris mendatang. Hal ini sangatlah tidak pantas, kehadiran para atlet Israel, dimana negara mereka melakukan kejahatan yang sangat berat tidak menimbulkan kegemparan apalagi kecaman dari pihak bersangkutan. Tampaknya kejahatan Israel di Gaza masih belum mencapai level kehancuran yang cukup untuk membuat para penyelenggara olimpiade merasa prihatin, terlebih mengambil tindakan.

Baca juga: Standar Ganda Penyelenggara Olimpiade Paris

Badan eksekutif Komite Olimpiade Internasional menyarankan untuk menyingkirkan para atlet Rusia yang pernah ikut militer. Secara teori, hal ini tentu saja akan menyingkirkan mayoritas atau sejumlah besar para atlet Rusia dimana negara Rusia menerapkan sistem wajib militer bagi para pemuda. Di sisi lain, para atlet Israel yang juga kebanyakan pernah bergabung  dengan militer karena program wajib militer, mereka dengan leluasa ikut serta dalam olimpiade tanpa ada halangan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *