Moskow, Purna Warta – Direktur Eksekutif IMF di Rusia Alexey Mozhin mengatakan bahwa BRICS bisa menawarkan mata uang baru jika dollar jatuh. Dalam sebuah wawancara dengan RIA Novosti, Mozhin menjelaskan bahwa kekurangan-kekurangan yang dimiliki sistem finansial yang ada sekarang menjadi semakin terlihat. Disamping itu, banyak tulisan yang menyebut BRICS dalam situasi semacam ini mampu menawarkan alternatif.
Baca juga: Banjir Di Brazil, Puluhan Orang Tewas
Pakar keuangan ini menjelaskan juga bahwa negara-negara anggot BRICS mampu membuat mata uang berdasarkan 5 negara anggota utama. Hal itu meliputi Yuan Cina, Rupee India, Rubel Rusia, Real Brazil dan Rand Afrika Selatan.
“Usulan tersebut sedang didiskusikan. Jika dollar jatuh dan begitu juga sistem moneter internasional, satuan akuntansi BRICS perlu dirubah menjadi mata uang asli” ujar Mozhin.
Awal tahun ini dalam pertemuan para menteri keuangan BRICS dan para ketua bank-bank pusat, perwakilan para anggota mendukung untuk menjauh dari dollar. Mereka juga mendukung supaya perdagangan antar negara anggota menggunakan mata uang nasional masing-masing.
Menteri Keuangan Rusia Ivan Chebeskov mengatakan di saat itu “kebanyakan negara mengatakan bahwa pembayaran menggunakan mata uang nasional adalah yang BRICS butuhkan. Kita sudah menjadi sebuah keluarga BRICS yang besar terdiri dari 10 negara. Kebanyakan mendukung perlunya diadakan sistem pembayaran baru”.
Baca Juga : Penulis Palestina yang Dipenjara Israel Terima Penghargaan Buku Bergengsi
Di tempat lain menurut laporan Bloomberg, Donald Trump yang mencalonkan diri sebagai presiden sedang mencari cara menghukum negara yang meninggalkan dollar. Timnya sedang mencari cara supaya sekutu maupun musuh akan mendapat hukuman jika mengalihkan perdagangan dari dollar ke mata uang lainnya.