Jepang Telah Bergabung Klub Elite Pendaratan di Bulan

Jepang Telah Bergabung Klub Elite Pendaratan di Bulan

Tokyo, Purna Warta Sabtu (20/01) Jepang berhasil melakukan pendaratan pesawat angkasa ke bulan, sebuah percobaan pendaratan bulan akurat pertama di dunia. Pencapaian ini memasukkan Jepang ke kelompok yang sebelumnya hanya diisi oleh Uni Soviet, Amerika Serikat, India dan China.

Baca Juga : 7.8 Juta Warga Sakit, Italia Mengalami Musim Flu Terparah

Sejumlah negara dan perusahaan juga berusaha untuk menjalankan misi bulan. Kesuksesan dalam misi ini berarti mendapatkan penghargaan saintifik dan diplomatik internasional serta keuntungan politik domestik potensial. Kegagalan berarti harga mahal dan rasa malu menghadapi publik.

Berikut percobaan-percobaan terkait:

Amerika Serikat

NASA berencana mengirim astronot mengelilingi bulan tahun depan dan mendarata di bulan pada 2026.

Hanya saja pada minggu ini perusahan Amerika Astrobotic Technology mengatakan bahwa Lunar Lander mereka akan segera terbakar di atmosfer bumi setelah kegagalan peluncuran.

Lander bernama Peregrine mengalami kebocoran bahan bakar yang memaksa Astrobotic untuk membatalkan percobaan pendaratan bulan Amerika yang pertama setelah 50 tahun. Perusahaan menduga ada hambatan di katup bahan bakar yang mengakibatkan kebocoran tangki.

Baca Juga : Korut: Putin Bersedia Kunjungi Pyongyang dalam Waktu Dekat

NASA bekerja untuk mempromosikan pengiriman bulan melalui bisnis swasta sedangkan pemerintahan Amerika Serikat berusaha membawa astronot ke bulan lagi.

Untuk sekarang kemampuan Amerika untuk menggelontorkan dana besar dan rantai pasokan yang dimiliki mengungguli Cina dan rival lainnya. Pemain dari sektor swasta semacam SpaceX dan Blue Origin memprioritaskan misi angkasa berawak..

Perusahaan Amerika lainnya, Intuitive Machines berencana untuk menjalankan Lunar Lander mereka sendiri bulan depan.

India

Tahun lalu, india menjadi negara pertama yang mendaratkan pesawat angkasanya didekat kutub selatan bulan. Para ilmuwan meyakini bahwa bagian bulan yang selalu gelap itu mengandung es yang bisa membantu misi-misi kedepannya.

Pada 2019 sebuah error dalam software mengakibatkan Lander India mengalami kecelakaan dalam pendaratan. 75 juta dollar sukses pada bulan Agustus ini membawa kebahagiaan kepada masyarakat, mereka merayakannya di jalan-jalan dan mengumumkan India sebagai superpower dalam bidang sains.

Baca Juga : Australia Memanas, Suhu Tinggi Dapat Membakar Wilayah Timur dan Barat

Ilmuwan India mengatakan bahwa tahap berikutnya adalah misi bulan berawak.

Kesuksesan ini dianggp sebagai kunci untuk mendorong popularitas PM Narendra Modi sebelum pemilihan yang krusial tahun ini.

India telah menekan program angkasa sejak 1960 dan memiliki target untuk mengunjungi stasiun angkasa internasional tahun depan dengan kolaborasi dengan Amerika Serikat.

New Delhi melihat kemenangan di bidang angkasa ini penting dalam rivalitasnya dengan Cina yang bersenjata nuklir. Hubungan Cina dan India telah terjun bebas sejak konflik mematikan di perbatasan pada 2020.

Cina

Cina mendarat di bulan pada 2013 dan tahun lalu mengirim 3 awak ke stasiun angkasanya yang berorbit. Cina berharap mendaratkan astronot di bulan sebelum akhir dekade ini.

Pada 2020 kapsul Cina kembali ke bumi dari bulan dengan mmbawa sampel batu bulan segar untuk pertama kali sejak 40 tahun. Misi berawak pertama Cina pada 2003 menjadikannya negara ke 3 setelah Uni Soviet dan Amerika yang mengirim manusia ke luar angkasa.

Ambisi angkasa Cina terkait dengan rivalitasnya dengan Amerika sebagai 2 negara ekonomi terbesar di dunia yang bersaing dalam pengaruh diplomatik, politik dan militer di Asia dan selainnya.

Baca Juga : Warga Paris Terlibat di Kharkov, Kemenlu Russia Panggil Dubes Prancis

Cina membangun stasiun angkasanya sendiri setelah dikeluarkan dari stasiun angkasa internasional ISS yang merupakan bagian dari protes Amerika terhadap kebijakan angkasa Cina yang berhubungan erat dengan militer.

Cina dan amerika juga mempertimbangkan rencana untuk membuat markas berawak di bulan. Yang meningkatkan pertanyaan tentang persaingan dan kooperasi terkait permukaan bulan.

Rusia

Di tahun lalu juga, Luna-25 Rusia gagal untuk mendarat di tempat India dulu mendarat.

Sudah 47 tahun sejak Soviet mendarat di bulan. Para ilmuwan menyalahkan adanya kekosongan yang panjang membuat kemampuan para pakar berkurang terkait kegagalan terkini.

Soviet meluncurkan satelit pertamanya pada 1957 dan mengirim manusia pertama ke luar angkasa pada 1961, namun program Rusia sedang mengalami kesulitan sejak runtuhnya Uni Soviet pada 1991 dan maraknya korupsi ditambah embargo barat yang makin menghambat perkembangan sains.

Baca Juga : Reorganisasi AI, Google Konfirmasi Pemecatan lebih dari 1.000 Karyawan Pekan Ini

Rusia merencanakan pendarat berikutnya di bulan pada 2027.

Kegagalan Rusia dan berkembanganya perang perusahaan swasta sepeti SpaceX milik Elon Musk membuat Rusia kehilangan posisinya yang cukup besar dalam pasar angkasa global yang menguntungkan.

Sebagaimana kesuksesan India dianggap sebagai bukti naiknya status kekuatannya, kegagalan Rusia dianggap oleh sebagian pihak memunculkan keraguan terhadap pengaruh dan kekuatan global dari Rusia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *