IRGC : AS berencana Hidupkan Kembali Terorisme Ketidakamanan di Afghanistan

IRGC : AS berencana Hidupkan Kembali Terorisme Ketidakamanan di Afghanistan

Tehran, Purna Warta – Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran mengutuk keras serangan terorisme yang menargetkan sekolah perempuan di ibu kota Afghanistan.

Mereka mencatat bahwa pembantaian tersebut adalah bagian dari rencana Amerika untuk menghidupkan kembali terorisme Takfiri di negara tersebut.

“Kejahatan berat ini adalah plot Amerika yang ditujukan untuk menghidupkan kembali terorisme Takfiri dan membawa kembali perang dan ketidakamanan di Afghanistan,” kata IRGC dalam sebuah pernyataan Senin (10/5).

Baca Juga : Konsulat Iran Diserang, Duta Besar Irak Terima Protes

“Insiden mengerikan initerjadi pada saat Amerika mengklaim akan meninggalkan Afghanistan. Gedung Putih harus lebih disalahkan karena telah mentransfer teroris Takfiri dari Suriah dan Irak ke Afghanistan dan menarik dukungan senjata, keuangan dan intelektual dari sekutu regionalnya. AS melakukan hal tersebut untuk menanamkan rasa tidak aman pada masyarakat Afghanistan jika pasukan AS menarik diri dari negara tersebut,” lanjut pernyataan tersebut.

IRGC berkata, “Rezim teroris Amerika Serikat dan sekutunya harus menghentikan hasutan dan kebencian mereka yang kejam terhadap Umat Islam, terutama negara tertindas di Afghanistan. Opini publik dan dunia percaya bahwa penarikan pasukan AS dari Asia Barat akan memberikan keamanan dan perdamaian abadi bagi negara-negara Muslim di kawasan,”

IRGC juga menyampaikan belasungkawa kepada orang-orang terhormat dan Muslim Afghanistan khususnya kepada keluarga para martir.

Sedikitnya 68 orang yang sebagian besar dari mereka siswi tewas dalam ledakan yang disebabkan oleh bom mobil yang menargetkan sebuah sekolah di Dasht-e-Barchi, Kabul barat pada hari Sabtu (8/5).

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengatakan kelompok militan Taliban yang harus bertanggungjawab atas tragedi ini. Namun Taliban tidak mengklaim bertanggung jawab atas ledakan itu.

Baca Juga : Menelisik Kekuatan Yaman yang Ditakuti Israel

Menurut beberapa laporan media kelompok teroris ISIS mengklaim serangan tersebut beberapa jam kemudian.

Tragedi terorisme itu menimpa Afghanistan seminggu setelah Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya mulai menarik pasukan dan perangkat keras militer mereka.

Presiden AS Joe Biden mengatakan penarikan pasukan AS akan selesai pada 11 September.

Taliban telah mengeluarkan peringatan, berjanji akan menyerang pasukan AS jika mereka gagal mundur sesuai jadwal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *