Persatuan Radio dan Televisi Islam Langsungkan Pertemuan Bahas Keadilan Media

Persatuan Radio dan Televisi Islam Langsungkan Pertemuan Bahas Keadilan Media

Tehran, Purna Warta Sejumlah negara yang tergabung di bawah Persatuan Radio dan Televisi Islam telah mengadakan sebuah pertemuan yang berfokus pada Keadilan Media dan Kebebasan Berekspresi.

Konferensi ini diselenggarakan di Tehran pada Selasa (29/6) pukul 10:00 waktu setempat di Pusat Konferensi Internasional Radio dan Televisi Sedavasima.

Baca Juga : Departemen Kehakiman AS Akui Penutupan Situs Web Iran

Pertemuan tahunan ini merupakan yang ke-10 dari agenda tahunan lembaga internasional tersebut. Pertemuan ini dihadiri oleh ketua dari setiap media, pakar politik dan para pejabat terkait secara online di Tehran, Baghdad, Beirut, Gaza, Kabul, Istanbul dan Sana’a.

Pandemi telah memaksa lembaga internasional ini untuk menyelenggarakan pertemuan besar ini dengan video conference.

Persatuan Radio dan Televisi Islam Langsungkan Pertemuan Bahas Keadilan Media
Konferensi berlangsung dengan Video Conference dengan partisipasi dari berbagai negara kawasan.

Sekretaris Dewan Persatuan Radio dan Televisi Islam, Mohammad Ali Karimian, menyampaikan pidatonya pada pertemuan ke-10 yang berjudul “Keadilan Media dan Kebebasan Berekspresi.”

Ia memulai pidatonya dengan mengucapkan salam penghormatan kepada para yuhada, terkhusu Jenderal Qasem Soleimani dan Abu Mahdi al-Mohandes, dan dilanjutkan dengan ucapan terima kasih kepada para pengelola media islam di berbagai kawasan.

Baca Juga : Teleskop Observatorium Nasional Iran Seberat 90 Ton Akan Segera Dioperasikan

Tujuan Utama: Menyuarakan Keadilan Media

Dalam pidatonya, Mohammad Ali Karimian menekankan bahwa tujuan utama dari Persatuan Radio dan Televisi Islam adalah untuk menyuarakan keadilan media dan kebebasan berkspresi, sebagaimana yang juga diusung oleh banyak pembesar muslim sepanjang sejarah.

Setiap orang di dunia harus dapat melihat dan mendengar media yang mereka inginkan, dan tidak boleh ada eksklusivisme. Sebagian pihak mencoba untuk merebut semua fasilitas media dan merampas hak asasi orang lain ini dengan tuduhan yang dibuat-buat.

Menyuarakan keadilan media dan kebebasan berkspresi adalah yang diajarkan oelh pembesar muslim sepanjang sejarah.

Setiap orang di dunia mempunyai hak untuk mendapatkan akses ke media yang mereka inginkan, dan seharusnya tidak ada yang menghalangi atau membatasi mereka.

Menghalangi orang yang mencari media yang menyibak kebenara adalah ketidakadilan dan penindasan terhadap kemanusiaan.

Baca Juga : IRGC Mulai Uji Klinis Vaksin Coronavirus “Noora”

Standar Ganda

Saat ini, slogan kebebasan berekspresi telah menjadi senjata yang jatuh di tangan arogansi global, sehingga mereka dapat memaksakan pemikiran mereka kepada orang-orang.

Namun, jika kebebasan tersebut menyangkut orang-orang yang jujur ​​dan mencerahkan banyak orang dan karena bertentangan dengan kepentingan mereka, mereka melenyapkannya dengan cara-cara yang tidak rasional dan ilegal.

Penghapusan sejumlah jaringan dari satelit, penyitaan beberapa situs yang terkait dengan anggota perkumpulan ini adalah contoh pelanggaran kebebasan berekspresi dan ketidakadilan media.

Standar ganda barat dalam menerapkan kebebasan berekspresi berujung pada penutupan situs penting di Asia Barat

Kebebasan berekspresi tidak bisa menjadi senjata di tangan Amerika Serikat dan Barat dan apalagi ternyata istilah tersebut memiliki definisi ganda.

Dengan mengutuk tindakan ilegal dan tidak adil Amerika ini, kami menyatakan bahwa tindakan irasional dan emosional semacam itu tidak dapat menghentikan semangat dan tidak menggoyahkan keinginan dan menyuarakan kebenaran.

Baca Juga : Iran Tidak Akan Berikan Rekaman Data ke IAEA: Ketua Parlemen

Tiada Alasan untuk Tidak Menyampaikan 

Kita tidak bisa tinggal diam menghadapi rezim Zionis yang membunuh anak-anak di Palestina dan yang telah membunuh orang-orang Yaman yang tertindas.

Kita tidak bisa menyaksikan kejahatan para teroris bayaran di Afghanistan yang berujung pada syahidnya para pelajar yang malang itu.

Kita tidak bisa menyaksikan kejahatan Amerika Serikat dan rezim Zionis terhadap Suriah, Irak, Palestina dan tempat-tempat lain dan diam begitu saja.

Media kawasan tetap akan berjuang untuk menyuarakan kebenaran dan keadilan.

Tidak mungkin bagi kita untuk tidak menyampaikan kepada dunia terkait kemenangan besar Front Perlawanan dalam perang 12 hari di Gaza. Begitu juga dengan kehadiran rakyat Suriah dalam pemilu, serta kemenangan besar rakyat Iran dalam pemilihan; Kami akan meyuarakan hal tersebut meskipun mereka akan melenyapkan kami.

Tetap diam adalah kematian. Agama telah mengajarkan kita untuk menjadi sahabat kaum tertindas dan musuh kaum penindas.

Baca Juga : Operasi Bedah Robotik Jarak Jauh Iran, Sebuah Inovasi di Bidang Kedokteran

Kami, yang jujur, akan tetap abadi dalam sejarah media, dan yang akan terguling adalah arogansi global dan Zionisme.

Pada akhirnya, ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam pertemuan ini, serta Radio dan Televisi Republik Islam Iran dan para peserta pertemuan.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *