Tehran, Purna Warta – Jubir IRGC mengatakan media asing akan menjadi sangat sibuk saat pemilu di Iran ini dan akan terus berusaha untuk menyebarkan konten propaganda baru dalam upaya untuk membuat perpecahan antara masyarakat Iran dan pemerintah.
Ramezan Sharif mengatakan dalam pertemuan dengan media dan aktivis online di Kota Tabriz pada hari Kamis (27/5) bahwa setiap media, terutama media asing, berusaha untuk menodai citra demokrasi Iran.
Baca Juga : Ini 7 Kandidat yang Siap Bersaing di Pemilu Iran
“Sejak Revolusi Islam 1979, posisi media asing terhadap Republik Islam menjadi jelas dan mereka akan melancarkan propaganda dengan konten-konten provokatif mereka.” ungkapnya. “Musim pemilu di Iran adalah musim semi untuk media asing.”
Juru Bicara IRGC juga mengatakan bahwa media musuh kerap berupaya membunuh harapan masyarakat dengan mengangkat masalah seperti ketiadaan berekspresi, ketiadaan masa depan yang cerah, krisis ekonomi yang mengancam.
Sharif menambahkan bahwa dunia maya sangatlah luas dan tidak ada kendali di Internet. Jubir IRGC itu meminta orang tua dan keluarga untuk melindungi anak-anak mereka ketika online.
Iran akan menyelenggarakan pemilihan umum presiden pada 18 Juni nanti. Tujuh kandidat telah disetujui untuk mencalonkan diri. Beberapa tokoh terkenal, termasuk Wakil Presiden Eshaq Jahangiri dan mantan Ketua Parlemen Ali Larijani, tidak disetujui oleh Dewan Konstitusi Iran untuk mencalonkan diri. Hal itu memicu kritik Reformis terhadap proses seleksi, yang tentunya telah dan akan dimanfaatkan oleh media asing.
Baca Juga : Hisham Sharaf Ancam UEA Tinggalkan Wilayah Yaman
Pada hari Kamis, Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei mengatakan Dewan Konstitusi telah bertindak sesuai undang-undang dalam melakukan seleksi.
Beliau mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para kandidat yang kualifikasinya belum dipastikan dan yang menerima keputusan tersebut dengan lapang dada.