Tehran, Purna Warta – Perundingan di Wina, Austria, mengenai AS yang ingin kembali ke JCPOA masih terus berlanjut. Salah seorang koresponden menjelaskan tuntutan Iran agar semua sanksi digugurkan semuanya.
Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mengadakan konferensi pres via telpon dengan beberapa jurnalis pasca konferensi di Wina dan isi wawancara tersebut tercantum di site Kemenlu AS.
Dalam wawancara ini, salah satu pejabat Kemenlu AS membagi sanksi menjadi tiga macam. Pertama: Sanksi yang bertentangan dengan JCPOA. Kedua: Sanksi yang diaktifkan di periode Donald Trump. Dan ketiga: Sanksi yang berkaitan dengan HAM, terorisme, rudal dan lainnya.
Dengan lugas petinggi Kemenlu AS tersebut menjelaskan, “Amerika siap mematikan sanksi bagian pertama. Sanksi bagian kedua sangatlah besar dan kompleks. Analisanya pasti memakan waktu lama dan memayahkan, dan jika seandainya ada yang bertentangan dengan JCPOA, maka sanksi di bagian tersebut juga akan digugurkan. Adapun sanksi macam ketiga, sanksi-sanksi di situ adalah hak Amerika dan sesuai hukum dan Washington tidak akan pernah menggugurkannya.”
Sementara salah satu koresponden yang mengetahui secara seksama konferensi JCPOA di Wina, dalam wawancara dengan Press TV menjelaskan, “Berasaskan politik sistematik, semua sanksi, baik sanksi yang berkaitan dengan JCPOA, sanksi di periode Trump atas nama apapun dan sanksi di periode Barack Obama yang ditandatangani pasca pengaktifan resolusi nuklir, harus digugurkan semuanya. Pasca verifikasi di tempo yang rasional, Iran siap menghentikan aktifitasnya.”
“Sebagaimana yang ditegaskan Presiden Iran dalam pertemuannya dengan Menlu Rusia tentang kelaziman kembali ke resolusi 2015, maka setiap sanksi yang diaktifkan dari 2015 dan seterusnya, yaitu pasca pengaktifan JCPOA, harus digugurkan termasuk sanksi yang bernama ISA dan Visa Program,” jelasnya kepada Press TV, 17/4.
Sumber tersebut juga mengingatkan penekanan Araghchi pasca konferensi di Wina yang mengatakan bahwa sanksi baru Eropa melanggar resolusi nuklir dan mengatakan, “Untuk menarik Iran kembali ke resolusi, semua sanksi harus digugurkan, semua aktiftas pelanggaran resolusi harus segera dihentikan.”
Press TV tidak mengungkap nama sumber tersebut dan di akhir melaporkan, “Republik Islam Iran hanya menganggap non-aktif semua sanksi sebagai jalan penyelamat konferensi Wina.”