Purna Warta – Menteri Luar Negeri Iran Hussein Amir-Abdullahian mengatakan Republik Islam tidak akan pernah melakukan kompromi mengenai kedaulatan nasional dan integritas wilayahnya.
Menteri Iran menyampaikan pernyataan tersebut saat melakukan panggilan telepon dengan timpalannya dari Rusia Sergei Lavrov pada hari Jumat (22/12).
Baca Juga : Kelompok Perlawanan Islam Irak Hantam Properti Israel di Laut Mediterania
Hal ini merupakan reaksi terhadap pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh beberapa negara Arab dan Rusia mengenai tiga pulau di Teluk Persia, yakni Abu Musa, Tunb Besar dan Tunb Kecil.
Merujuk pada pernyataan terakhir Forum Kerjasama Arab-Rusia ke-6 di Maroko yang dikeluarkan pada hari Kamis, menteri luar negeri sekali lagi menegaskan bahwa pulau-pulau di Teluk Persia adalah bagian “tidak terpisahkan” dari integritas teritorial Iran.
Dia mengatakan “Tehran dan Moskow menikmati perluasan hubungan dan penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah negara adalah salah satu prinsip dasar dalam hubungan antar negara.”
Tiga pulau di Teluk Persia yaitu Abu Musa, Tunb Besar dan Tunb Kecil secara historis merupakan bagian dari Iran, buktinya dapat ditemukan dan dikuatkan oleh dokumen sejarah, hukum dan geografis yang tak terhitung jumlahnya di Iran dan belahan dunia lainnya. Namun Uni Emirat Arab (UEA) telah berulang kali mengklaim pulau-pulau tersebut.
Pulau-pulau tersebut berada di bawah kendali Inggris pada tahun 1921 tetapi pada tanggal 30 November 1971, sehari setelah pasukan Inggris meninggalkan wilayah tersebut dan hanya dua hari sebelum UEA menjadi federasi resmi, kedaulatan Iran atas pulau-pulau tersebut dipulihkan.
Baca Juga : Halangi Pengiriman Bantuan ke Gaza; Sekjen PBB Kecam Israel
Pada hari Kamis, Ali Akbar Velayati, penasihat senior Pemimpin Revolusi Islam Ayatullah Sayyid Ali Khamenei, mengutuk pernyataan tersebut dan meminta Rusia untuk memberikan perhatian yang cermat terhadap posisinya mengenai Republik Islam.
Dalam percakapan telepon lainnya, Amir-Abdullahian memuji tren positif perundingan damai antara Azerbaijan dan Armenia dan memperingatkan dampak buruk campur tangan asing di wilayah tersebut.
Lavrov: Rusia selalu menghormati integritas teritorial Iran
Menteri Luar Negeri Rusia, pada bagiannya, mengatakan Moskow selalu menghormati integritas teritorial dan kedaulatan nasional Iran dan menekankan bahwa kebijakan seperti itu tidak boleh dipertanyakan.
Lavrov mengatakan Rusia memiliki hubungan strategis dengan Iran.
Dia juga menunjuk pada tuan rumah pertemuan 3+3 di Tehran pada bulan Oktober dan meminta para pihak untuk meningkatkan kerja sama dalam upaya membantu Baku dan Yerevan mencapai perdamaian dan mekanisme regional untuk menjaminnya.
Diplomat terkemuka Rusia mengatakan Iran memainkan peran utama dan konstruktif dalam upaya membangun perdamaian di wilayah Kaukasus Selatan.
Baca Juga : Polling: Hampir Semua Warga Saudi Tolak Hubungan Arab dengan Israel
Mekanisme kerja sama format 3+3 menampilkan tiga negara Kaukasus Selatan yaitu Armenia, Georgia, dan Azerbaijan ditambah Rusia, Turki dan Iran.
Terletak di Kaukasus Selatan, wilayah Nagorno-Karabakh yang terkurung daratan telah menjadi pusat perselisihan berkepanjangan antara Azerbaijan dan Armenia.