Purna Warta – Rafael Grossi, Direktur Jenderal IAEA, telah meninggalkan Iran. Sampai di Bandara Vienna, Prancis, di hadapan jurnalis, Grossi mengklaim bahwa mereka telah mendapatkan hasil yang memuaskan.
“Kami telah memahami secara teknis kedua belah pihak bahwa tim IAEA akan melanjutkan penyelidikan verifikasi dan pengawasannya untuk satu periode 3 bulan di Iran. Syarat ini juga akan disepakati tertanggal 23 Februari 2021,” jelasnya menambahkan kepada awak media di bandara Vienna, 21/2.
“Segala peraturan akan terus mendapatkan pengulasan, bisa lebih cepat ditangguhkan atau diperpanjang,” jelasnya.
Kepada para jurnalis Grossi juga menjelaskan mengenai protokol tambahan yang tidak akan dijalankan pasca 23 Februari. Juga akan ada pembatasan, menurutnya, namun peraturan dan kesepakatan antara Iran dan IAEA tetap menjaga pengawasan dalam jumlah yang diperlukan secara darurat.
“Langkah verifikasi berlangsung dan ini akan menyelamatkan perkembangan sekarang,” jelasnya menambahkan.
“Pengurangan jumlah penyelidik dan beberapa bentuk penyelidikan tidak akan dilakukan, namun tidak dalam jumlah yang tertulis dalam protokol tambahan,” hematnya.
“Iran tetap akan melaksanakan perjanjian perlindungan hak-hak internasional,” jelas Grossi.
Sabtu kemarin, 20/2, Dirjen IAEA mendarat di bandara Iran atas permohonannya sendiri. Dia mengadakan pertemuan dengan Ali Akbar Salehi di gedung instansi energi atom Iran. Minggu siang, Rafael Grossi juga menemui Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif.
Baca juga: Tweet Pertama Dirjen IAEA Sepulang dari Iran