Purna Warta – Amerika lagi-lagi berhasil meraih pencapaian yang belum pernah dicapain sebelumnya oleh negara manapun dengan hutang nasional yang menyentuh angka 35 triliun dolar atau lebih dari 500.000 triliun rupiah. Angka tersebut diumumkan oleh Komite Anggaran DPR AS.
Kepala komite tersebut Jodey Arrington dari partai Republik menyebutkan hal tersebut sebagai pencapaian yang meresahkan dan mendesak tanggung jawab fiskal dan pengeluaran yang lebih banyak lagi demi memperbaiki pembengkakan hutang nasional.
Baca juga: Presiden Komite Olimpiade Palestina Menolak Berjabat Tangan Dengan Delegasi Israel
“Hari ini kita lagi-lagi mendapatkan pencapaian meresahkan dalam kemerosotan keuangan terhadap negara terkuat dan termakmur dalam sejarah” ujar Arrington dalam sebuah pernyataan. Ia berharap Partai Republik bisa bagaimanapun juga mengatasi situasi ini jika Donald Trump terpilih sebagai presiden dalam pemilu AS November mendatang.
Aku yakin kepemimpinan Partai Republik di tahun 2025 adalah harapan terakhir kita untuk memulihkan pertanggungjawaban fiskal sebelum semuanya terlambat, tambah Arrington.
Hutang nasional Amerika Serikat meroket akhir-akhir ini dibawah kepemimpinan Presiden Joe Biden dan sebelumnya Presiden Donald Trump yang dalam kampanye 2016 terus menerus meminta supaya hutang nasional Amerika dikurangi.
Ketika jabatan presiden Donald Trump habis, ia meninggalkan hutang sebesar 27,7 triliun dolar, bertambah sekitar 8,4 triliun dari pemerintahan sebelumnya. Lebih dari setengah hutang Amerika di zaman Donald Trump habis untuk hal-hal terkait Covid.
Trend hutang Amerika di masa Joe Biden masih terus belanjut dan kini hutang nasional Amerika Serikat menembus angka 35 triliun dolar. Kendati di awal-awal masa jabatan Biden laju hutang Amerika melambat, namun ia berakselerasi dengan cepat kemudian dengan tambahan 1 triliun dolar hutang di tahun ini saja.