New York, Purna Warta – Generasi muda Amerika yang memasuki usia membeli rumah akan menghadapi kenaikan biaya sewa yang sangat tinggi dalam 20 terakhir. Hutang Amerika mencapai angka fantastis, sekitar 34 triliun dollar menurut The Hill dalam artikel yang dipublikasikan pada hari Rabu lalu. Survey menunjukkan bahwa banyak warga yang mengkhawatirkan hutang Amerika yang besar ini dan pengaruhnya terhadap masa depan mereka.
Baca juga: Soft Power Amerika di Benua Afrika Mulai Melemah
Sejumlah pejabat partai Republik bahkan berencana untuk memotong dana sejumlah program sosial seperti keamanan dan kesehatan ketimbang menaikkan pajak. Hal itu dilakukan dem mengurangi beban anggaran negara dari satu sisi. Dan dari sisi lain yaitu tidak menaikkan pajak, demi menghindari adanya protes publik.
Laporan Kantor Anggaran Kongres (CBO) di bulan Februari menemukan bahwa utang negara akan meningkat secara signifikan dalam dekade mendatang. Hutang Amerika akan meningkat dari 99 persen PDB di tahun 2024 menjadi 116 persen pada 2034.
Artikel The Hill itu juga menyebutkan bahwa hutang Amerika yang semakin tinggi akan mempengaruhi pasar pekerjaan dan perumahan di Amerika. Dalam bencana ekonomi, kedua industri tersebut yaitu pekerjaan dan perumahan seringkali mempengaruhi satu sama lain. Seorang pakar ekonomi menjelaskan bahwa semakin tinggi bunga, maka para pebisnis akan enggan melakukan investasi pada modal baru.
Baca Juga : Kepala AEOI: Iran Memproduksi Air Berat Berkualitas Tinggi
Generasi muda kini sudah mampu meihat bahwa di masa depan mereka akan dibebani oleh pajak demi menutupi hutang besar negara yang terus melonjak.