Tel Aviv, Purna Warta – Surat kabar Zionis, Haaretz dalam salah satu laporannya menuliskan catatan bahwa serangan roket Jumat pagi (7/8) ke wilayah Pendudukan adalah satu aksi pengecualian. Warga Israel, sebagaimana petinggi rezim tidak menginginkan perang sama sekali.
Hizbullah pada Jumat pagi jam 11:15 waktu setempat mengumumkan bahwa mereka telah meluncurkan puluhan roket ke basis-basis rezim Pendudukan di daerah pertanian Shebaa.
Baca Juga : Garis Merah Yang Dilangkahi Israel Pasca Perang 33 Hari
Ini merupakan balasan atas serangan pesawat tempur Zionis ke wilayah selatan Lebanon.
Salah satu pakar politik menegaskan dalam perbincangannya dengan chanel 12 rezim Zionis bahwa Naftali Bennet, PM Israel, sebelumnya telah mengatakan, “Operasi roket dari pihak Hizbullah adalah satu pesan untuk perang. Namun kami tidak ingin perang, tapi tidak harus pula kami menundukkan kepala ke tanah.”
Sebelumnya, media-media Zionis melaporkan bahwa hasil pengamatan intelijensi militer Zionis menyimpulkan bahwa Hizbullah tidak akan membalas serangan udara Tel Aviv.
Baca Juga : Bersamaan dengan Unjuk Rasa Warga Beirut, Menlu Saudi Intervensi Lebanon
Dan serangan Jumat pagi membuktikan kesalahan kesimpulan intel Tel Aviv dan serangan Hizbullah dari titik strategis merupakan perubahan berbahaya untuk Israel.