New York, Purna Warta – Minggu lalu Google mengumumkan babak baru dari PHK terhadap divisi AI dan hardware. Raksasa teknologi ini mengonfirmasi bahwa ini menghapus sekian ratus pekerjaan dari keseluruhan lembaga. Akan tetapi jumlah keseluruhan PHK di Google dilaporkan melebihi angka ratusan, ribuan karyawan Google dikatakan juga terkena PHK.
Baca Juga : Australia Memanas, Suhu Tinggi Dapat Membakar Wilayah Timur dan Barat
Laporan terbaru dari The Verge menyebutkan bahwa selain tim Hardware yang bertanggung jawab mengurusi Pixel, Nest dan Fitbit Products. Google juga menerapkan PHK demi mengurangi tenaga kerja dalam bagian Teknik dan tim Google Assistant. Perusahan mempublikasikn bahwa restrukturisasi ini meliputi beberapa ratus PHK di setiap tim terkait, ditotalkan kurang lebih 1000 karyawan dipulangkan di hari itu juga.
Dalam sebuah statemen, jubir Google Courtenay Mencini mengatakan “sebagian tim kita menerapkan perubahan dalam rangka meningkatkan efisiensi dan kolaborasi”. Akan tetapi restrukturisasi boleh jadi belum selesai. Mencini mengindikasikan adanya kemungkinan lebih jauh lagi “perubahan organisasi, termasuk eliminasi sejumlah tugas secara global” dalam tim yang tidak disebutkan.
Restrukturisasi Google ini tampaknya didorong oleh berkembangnya lahan kompetitif dalam bidang Artificial Intelligence atau AI, dimana meningkatkan kemungkinan PHK berlanjut di berbagai divisi beberapa minggu kedepan. AI milik Microsoft dan OpenAI jelas sekali memberikan tekanan terhadap bisnis searching atau pencarian Google dan mendorong pembenahan internal. Meskipun potensi PHK ini belum diketahui strategi Google ditengah tantangan ini mengindikasikan mereka masih kokoh berdiri.
Baca Juga : Warga Paris Terlibat di Kharkov, Kemenlu Russia Panggil Dubes Prancis
Google menimbulkan ketegangan ditengah karyawan-karyawannya terkait keamanan pekerjaan mereka sejak diungkapnya PHK besar-besar pada bulan Januari 2023 yang mempengaruhi 6% dari 12.000 staffnya secara global. Raksasa teknologi ini juga menerapkan sejumlah PHK sepanjang tahun sebagai bentuk strategi reorganisasi.
Di waktu yang sama, ketakutan akan PHK tidak hanya menghantui karyawan Google melainkan tersebar sepanjang Silicon Valley. Raksasa teknologi seperti Amazon dan Meta juga mengumumkan sejumlah PHK.