Purna Warta – Satu petinggi rezim Zionis, dalam wawancara dengan salah satu media warta, mengabarkan kegagalan pasukan cyber militer Israel menembus sistem manajemen sentrifuge fasilitas nuklir Iran di Natanz.
Petinggi intel yang tidak ingin namanya disebutkan mengakui kekuatan cyber Iran dalam menangkis serangan cyber militer Israel. Di sela pengakuannya ini, agen intel tersebut menjelaskan upaya gagal pasukan cyber Israel menembus sistem manajemen sentrifuge fasilitas nuklir Iran di Natanz, yang notabene memiliki peran besar dalam pengembangan nuklir negeri para Mullah.
Tentara cyber berusaha keras melewati benteng pertahanan cyber Iran dalam menjaga fasilitas nuklir Natanz. Murkapun tidak dapat dibendung oleh para petinggi pasukan cyber rezim pembantai anak-anak, sehingga mereka hanya inisiatif melancarkan serangan ke bagian paling mudah dan lemah yaitu bagian listrik. Namun jelas bahwa operasi ini tidak bernilai apapun, tidak berpengaruh pada program nuklir Iran.
Sementara dunia warta Iran dipenuhi oleh kabar pernyataan Behrouz Kamalvandi, Wakil sekaligus Jubir Badan Energi Atom Iran, mengenai insiden di bagian listrik fasilitas nuklir Natanz, tepatnya di fasilitas pengayaan Shahid Ahmadi Roshan Natanz.
Dalam wawancaranya dengan surat kabar Fars News, Jubir Kamalvandi tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai insiden ini dan hanya menegaskan bahwa insiden tidak merenggut nyawa dan tidak mengakibatkan polusi.
Behrouz Kamalvandi menjelaskan, “Faktor penyebab masih dalam tahap penyelidikan. Dan informasi selengkapnya akan terus dikabarkan.”
Dunia warta Zionis mengaitkan hal ini dengan upaya rezim Zionis untuk menghadang program nuklir Iran. Bahkan sebagian media mengklaim adanya kemungkinan serangan cyber Israel di balik insiden.