Kiev, Purna Warta – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky pada Kamis (3/3) mengutarakan kekecewaannya terhadap respon petinggi Israel terkait krisis Ukraina. Sebelumnya, Zelensky pada Rabu (2/3) melalui telepon meminta Perdana Menteri Naftali Bennett untuk membantu negaranya melawan Rusia.
“Saya berharap dukungan yang lebih besar dari PM Bennett,” ujarnya dalam sebuah konferensi pers sebagaimana yang diwartakan The Jerusalem Post.
Baca Juga : Pemimpin Al-Hashd al-Shaabi Temui Bashar al-Assad
“Saya melihat sebuah foto bagus yang menunjukkan orang-orang Yahudi berbalut bendera Ukraina di Tembok Ratapan. Mereka mendoakan kami. Saya berterimakasih untuk itu. Hubungan kami dengan para petinggi Israel tidak buruk, akan tetapi mereka sedang diuji di saat-saat yang dibutuhkan. (Hanya saja) saya tidak merasakan bahwa Perdana Menteri Israel membalut dirinya dalam bendera kami,” tambah satu-satunya Presiden Yahudi di luar Israel tersebut.
Sejauh ini tidak ada komentar dari kantor PM Israel terkait ungkapan kekecewaan Zelensky ini.
Bennett dikabarkan telah berbicara secara langsung baik dengan Zelensky maupun Presiden Rusia Vladimir Putin sejak perang dimulai. Bennett nampak sangat berhati-hati dalam berbicara soal krisis ini. Ia mengungkapkan solidaritasnya dengan orang-orang Ukraina tanpa mengecam Rusia.
Israel ingin menjaga hubungan baik dengan Rusia. Salah satu alasannya adalah karena keberadaan militer Rusia secara signifikan di Suriah yang notabene adalah tetangga Israel. Meski begitu, Israel mengecam invasi Rusia ke Ukraina dalam sebuah pernyataan dan di Sidang Umum PBB.
Baca Juga : Alasan Damaskus Dukung Moskow dalam Krisis Ukraina
Tel Aviv tercatat hanya menyodorkan bantuan kemanusiaan untuk Ukraina yang sebagian dimobilisasi oleh sipil dan disalurkan melalui Polandia. Israel enggan menyodorkan bantuan militer untuk Ukraina akibat kekhawatirannya akan rusaknya hubungan dengan Rusia terutama karena keberadaan militernya di Suriah.