Jenewa, Purna Warta – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan wabah “cacar monyet” (mpox) untuk kedua kalinya dalam dua tahun terakhir sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional.
Baca juga: Riyadh Miliki Utang 15 Juta Dolar kepada Pentagon
Pernyataan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus tersebut disampaikan atas saran dari Peraturan Kesehatan Internasional (IHR), sebuah komite darurat yang terdiri dari para ahli independen yang bertemu pada hari Rabu untuk meninjau data yang disajikan oleh para ahli dari WHO dan negara-negara yang terkena dampak.
Kepala WHO mengungkapkan bahwa Komite tersebut memberitahunya tentang peningkatan mpox yang merupakan keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (PHEIC), dengan potensi untuk menyebar lebih jauh ke negara-negara di Afrika dan mungkin di luar benua tersebut.
Organisasi Kesehatan Dunia berkomitmen untuk mengoordinasikan respons global terhadap situasi ini dalam beberapa hari dan minggu mendatang serta bekerja sama erat dengan masing-masing negara yang terkena penyakit ini untuk mencegah penyebarannya dan menyelamatkan nyawa orang, katanya.
Keputusan itu diambil setelah Komite Kesehatan Uni Afrika mengumumkan keadaan darurat publik menyusul wabah mpox di beberapa negara, termasuk Republik Demokratik Kongo.
Baca juga: Khamenei: Musuh Membesar-besarkan kekuatan mereka sebagai bagian dari perang psikologis
Ghebreyesus mengatakan bahwa tahun ini, lebih dari 14.000 kasus cacar monyet telah diidentifikasi di Kongo, yang telah menyebabkan kematian 524 pasien. Statistik ini lebih banyak dari jumlah total infeksi dan kematian yang dilaporkan tahun lalu.
Cacar monyet adalah penyakit menular yang virusnya ditularkan dari hewan yang terinfeksi ke manusia dan juga dapat ditularkan melalui kontak fisik yang dekat antara manusia.