Jenewa, Purna Warta – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan telah terjadi pemusnahan seluruh keluarga Palestina di Jalur Gaza sebagai akibat dari gencarnya serangan udara Israel terhadap wilayah kantong pantai yang terkepung selama beberapa hari terakhir.
Baca Juga : Iran : Front Perlawanan Siap Menghadapi Apapun Skenario Melawan Rezim Israel
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, pada hari Sabtu mengimbau masyarakat internasional untuk membuka penyeberangan perbatasan Gaza dan mengizinkan masuknya pasokan bantuan ke wilayah tersebut.
Ghebreyesus menambahkan bahwa seruan militer Israel untuk mengevakuasi rumah sakit di Gaza utara sebelum pasukan mulai mengebom rumah sakit tersebut akan mengakibatkan kematian banyak pasien yang sakit parah.
Tiga belas fasilitas kesehatan telah diserang di Jalur Gaza sejak dimulainya perang, katanya, seraya menambahkan bahwa stok pasokan medis telah habis.
Baca Juga : Kondisi Mengerikan Warga Sipil Gaza: Tinggal atau Mengungsi Sama Saja
Organisasi Kesehatan Dunia sebelumnya menggambarkan perintah Israel agar rumah sakit di Gaza utara dievakuasi sebagai “hukuman mati” bagi mereka yang sakit dan terluka.
“Memaksa lebih dari 2000 pasien untuk pindah ke Gaza selatan, di mana fasilitas kesehatan sudah beroperasi pada kapasitas maksimum dan tidak mampu menampung peningkatan jumlah pasien secara dramatis, bisa sama saja dengan hukuman mati.”
Israel menyerang Rumah Sakit Ahli Arab di Gaza
Sementara itu, Rumah Sakit Ahli Arab di Gaza utara diserang pada Sabtu malam oleh serangan udara Israel, tulis Uskup Agung Anglikan al-Quds Hosam Naoum di Facebook.
Para pejabat medis Palestina mengatakan jumlah korban tewas akibat serangan militer Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza yang terkepung telah melampaui 2.200 orang.
Baca Juga : Erdogan: Serangan Apapun pada Pemukiman Sipil Tidak Bisa Dibenarkan
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 2.329 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas dan 9.714 lainnya terluka akibat serangan Israel.
Hal ini terjadi ketika lebih dari 420.000 orang mengungsi di Jalur Gaza. Sebanyak 270.374 dari 423.378 pengungsi internal berada di tempat penampungan PBB dan sekolah.