Moskow, Purna Warta – Ketika angkatan bersenjata Rusia telah mendekati ibukota Ukraina dan menyerangnya melalui darat dan udara, Uni Eropa telah membekukan aset milik Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov.
Ketua Departemen Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell membenarkan perkembangan tersebut dengan mengatakan Moskow akan diisolasi dari komunitas internasional dan negara berpenduduk 144 juta itu akan berada di bawah sanksi baru sebagai tanggapan atas serangan terhadap Ukraina.
Baca Juga : Konflik di Kyiv Meningkat, Taliban Serukan Rusia & Ukraina Tahan Diri
Pejabat Uni Eropa mengatakan Presiden Rusia, yang memerintahkan serangan ke negara Eropa Timur itu, adalah pemimpin dunia yang ketiga yang secara pribadi dikenai sanksi oleh Uni Eropa. Dua pemimpin lainnya adalah Perdana Menteri Belarusia Alexander Lukashenko dan Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Laporan menunjukkan bahwa Amerika Serikat juga memutuskan untuk membekukan aset pribadi para pemimpin Rusia, setelah sebelumnya melarang elit Rusia dan memberlakukan larangan perjalanan pada Putin dan kaki tangannya.
Pembatasan baru yang diumumkan oleh aliansi Barat berarti bahwa bank-bank yang berbasis di Uni Eropa tidak akan diizinkan untuk menyediakan dana bagi mereka.
Ketika serangan militer terus terjadi di dekat ibu kota Ukraina, negara-negara Barat mulai meningkatkan tekanan untuk memberikan hukuman yang lebih keras dan lebih radikal.
Baca Juga : Rusia Veto Resolusi Dewan Keamanan PBB Terkait Ukraina
Kekayaan bersih Putin dikatakan berkisar antara $70 miliar dan $150 miliar namun masih belum diketahui secara pasti berapa banyak kekayaannya yang tersimpan di wilayah UE.
Pada hari Jumat (25/2), Presiden AS Joe Biden mengumumkan sanksi terhadap Presiden Rusia dan timnya. Washington juga menyebutkna nama kepala militer Jenderal Valery Gerasimov, dan Sergei Shoigu, menteri pertahanan.
Inggris juga akan menjatuhkan sanksinya sendiri terhadap Putin dan Lavrov, ketika Perdana Menteri Boris Johnson mendesak barat untuk mengambil tindakan segera untuk mengusir Rusia dari sistem pembayaran internasional Swift.
Mengikuti langkah-langkah tegas, Presiden Rusia dan Menlu Lavrov tidak akan dikenakan larangan bepergian, menggarisbawahi kesediaan blok itu untuk menjaga jalur diplomatik simbolis tetap terbuka, menurut laporan.
Baca Juga : [FOTO] – Kerumunan Warga Ukraina Berdesakan di Stasiun Kiev untuk Mengungsi
Korban tewas Ukraina meningkat saat tentara Rusia maju ke Kyiv. Kerusakan di Ukraina sudah melonjak ketika konflik mulai berkecamuk di seluruh negeri, tembakan telah terdengar di ibu kota.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengkonfirmasi bahwa hampir 137 warga sipil dan personel militer tewas di negara itu pada hari pertama invasi Rusia sementara angka itu akan meningkat selama akhir pekan karena kedua negara menjadi semakin bermusuhan.
Berbicara sehari setelah invasi Rusia, dia menyebut mereka yang tewas dengan sebutan pahlawan. Sementara itu, dia menyebutkan bahwa lebih dari 300 orang terluka dalam waktu kurang dari 24 jam pertempuran.