Kiev, Purna Warta – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta pengiriman pasokan senjata dipercepat kepada negara-negara Barat.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mengklaim bahwa pasukan Kiev akan dapat membuat kemajuan di wilayah timur Ukraina yang pro-Rusia jika sekutu Barat mempercepat pengiriman senjata.
“Jika pengiriman senjata dipercepat, yaitu senjata jarak jauh, kami tidak hanya akan menarik diri dari Bakhmut, kami akan mulai merebut Donbas, yang telah diduduki sejak 2014,” kata Zelensky kepada wartawan setelah pertemuan puncak dengan pejabat senior Uni Eropa di Kiev pada hari Jumat (4/1).
Baca Juga : Ulama Terkemuka Peringatkan Rencana Rezim Al Khalifa Untuk Yahudisasi Bahrain
Dalam langkah terbaru untuk mempersenjatai pasukan Kiev untuk berperang melawan Rusia, Jerman menyetujui ekspor tank tempur Leopard 1 ke Ukraina dari stok industri, seorang juru bicara pemerintah mengkonfirmasi pada hari Jumat pada konferensi pers reguler di Berlin.
“Saya dapat mengonfirmasi bahwa izin ekspor telah dikeluarkan,” kata juru bicara itu. Dia menolak berkomentar mengenai jumlah tank yang akan diekspor.
Surat kabar Jerman SZ melaporkan sebelumnya pada hari Jumat bahwa Rheinmetall dan Flensburger Fahrzeugbau Gesellschaft siap untuk memperbarui lusinan tank Leopard 1 untuk memasok mereka ke pasukan Kiev.
Bulan lalu, Amerika Serikat juga setuju mengirimkan tank tempur ke Kiev untuk digunakan melawan pasukan Rusia.
Baca Juga : Peringatan Rusia: Senjata Israel di Ukraina Akan Jadi Target Yang Sah
Oleksii Reznikov, seorang pejabat perang Ukraina, mengatakan tank yang dipasok oleh negara-negara NATO akan berfungsi sebagai “tangan besi” melawan militer Rusia.
Pejabat itu menambahkan, bagaimanapun, bahwa Barat harus memasok pasukan Kiev dengan senjata 155mm untuk menghentikan Rusia merebut wilayah.
Sementara itu, Uni Eropa juga berjanji untuk mendukung Ukraina, meskipun tidak berjanji untuk mempercepat aksesi Kiev ke blok tersebut.
Zelensky berharap UE akan menempatkan Ukraina di jalur cepat menuju keanggotaan UE.
Uni Eropa mengatakan Brussel akan mendukung Ukraina pada pertemuan puncak yang diadakan di Kiev pada hari Jumat, tetapi “tidak menetapkan batas waktu yang kaku” untuk aksesi ke blok kaya itu.
Baca Juga : Iran-Venezuela Berjanji Kerja Sama Yang Lebih Erat Untuk Gagalkan Tekanan Asing
Kiev melamar menjadi anggota UE tak lama setelah Rusia meluncurkan ‘operasi militer khusus’ hampir setahun yang lalu.
Moskow telah berulang kali menegaskan bahwa pasukan Rusia cepat atau lambat akan mencapai tujuan yang ditetapkan di wilayah tersebut.