Kiev, Purna Warta – Sebuah laporan think thank Inggris mengatakan bahwa Ukraina telah menderita kerugian besar-besaran 10.000 drone per bulan dalam perangnya melawan Rusia, yang telah secara efektif menggunakan peperangan elektronik untuk menjatuhkan UAV yang disediakan oleh negara-negara Barat.
Baca Juga : Pemimpin Revolusi Memuji Parlemen Dalam Pembuatan UU Kebijakan Nuklir
Royal United Services Institute (RUSI) yang berbasis di Inggris mengungkapkan laporan baru bahwa penggunaan sistem pertahanan berbasis teknologi Rusia telah berkontribusi pada hilangnya drone Ukraina secara mengejutkan di tengah penggunaan gangguan navigasi yang terus berlanjut oleh militer Rusia di area pertempuran sebagai bentuk perlindungan elektronik
Laporan tersebut tampaknya sepenuhnya mengabaikan kampanye media sebelumnya oleh pemberitaan Barat, dan menyalahkan penggunaan sejumlah besar “drone Iran” oleh Rusia atas kerugian besar yang ditimbulkan di pihak Ukraina. Baik Tehran maupun Moskow sama sekali menolak laporan semacam itu.
RUSI lebih lanjut menegaskan, Rusia telah menunjukkan bahwa ia “sangat mampu” mencegat dan mendekripsi komunikasi militer Ukraina.
Hal ini juga menunjukkan bahwa pasukan Rusia telah menyesuaikan pengiriman sistem peperangan elektronik mereka, dan menempatkan satu di setiap 10 kilometer di sepanjang garis depan, yang melewati distrik timur dan selatan Ukraina.
Menurut laporan itu, kerugian besar drone Ukraina terjadi termasuk UAV militer dan komersial yang telah banyak digunakan untuk perangnya dengan Rusia.
Baca Juga : Iran: Jerman Mengoceh Tentang Hak Asasi Manusia Ternyata Terlibat Kejahatan Perang Saddam
Kemudian dicatat bahwa Gyrocopter, drone komersial, telah digunakan untuk pengintaian sementara jenis lainnya telah digunakan dalam serangan langsung serta alat penargetan untuk mengoordinasikan serangan artileri.
Terlepas dari kerugian UAV yang sangat tinggi, laporan tersebut lebih lanjut menggarisbawahi bahwa Kiev mampu membuat, membeli, dan memperoleh jumlah drone yang diperlukan, tanpa merinci pendanaan di tengah ekonomi negara yang rusak dan fakta yang dilaporkan secara luas bahwa ia memperoleh hampir semua UAV-nya dan persenjataan melalui hibah militer dari AS dan Uni Eropa.
Ajab tetapi di sisi lain pasukan Rusia fleksibel dan membuat perubahan untuk memperbaiki kekurangan mereka.
“Selain untuk tujuan pengintaian, mereka telah digunakan dalam serangan langsung serta alat penargetan untuk mengoordinasikan serangan artileri, yang terakhir menjadi elemen dominan dalam konflik.”
Barat telah memasok berbagai persenjataan ke Kiev dengan nilai puluhan miliar dolar sejak dimulainya “operasi militer khusus” Rusia di Ukraina tahun lalu.
Moskow menegaskan pihaknya melancarkan operasi itu sebagai tindakan pengamanan terhadap kemajuan timur yang terus berlanjut dari aliansi militer NATO pimpinan AS dan perlindungan penduduk berbahasa Rusia di Ukraina timur dari perlakuan kasar oleh pasukan Kiev.
Baca Juga : Iran: Jerman Mengoceh Tentang Hak Asasi Manusia Ternyata Terlibat Kejahatan Perang Saddam
Negara-negara Barat, yang dipimpin oleh AS, telah menyediakan senjata dan amunisi dalam jumlah besar ke Ukraina dengan tujuan untuk memperpanjang perang melawan Rusia dan membuat Moskow terlibat dalam konflik berkepanjangan dengan negara tetangga Ukraina.