UE Batasi Hak untuk Demonstrasi Solidaritas terhadap Palestina

UE Batasi Hak untuk Demonstrasi Solidaritas terhadap Palestina

Eropa, Purna Warta Banyak negara di Eropa yang membatasi hak warga negaranya untuk melakukan demonstrasi sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina, yang terus menerus mengalami serangan udara dan darat oleh pasukan pendudukan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober.

Baca Juga : Komandan IRGC: Israel dalam Perang Atrisi yang Menyebabkan Keruntuhan yang Tak Terelakkan

Inggris, Perancis, Swiss, Jerman, Republik Ceko, dan Austria termasuk di antara negara-negara UE yang telah menerapkan tindakan tegas terhadap orang-orang yang ingin melakukan aksi unjuk rasa mengecam perang brutal Israel di wilayah Palestina.

Di Inggris, pihak berwenang telah berusaha melarang demonstrasi yang dihadiri oleh ratusan ribu orang setiap hari Sabtu sejak Israel melancarkan pemboman terhadap Gaza. Mereka mengklaim bahwa demonstrasi tersebut merupakan “dukungan terhadap terorisme.”

Namun pada Sabtu lalu, lebih dari 300.000 orang turun ke jalan sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di London. Banyak demonstrasi pro-Palestina juga dibatasi di Jerman pada minggu-minggu pertama perang brutal Israel di Gaza.

Amnesty International mengatakan otoritas Eropa melanggar kebebasan berekspresi dengan memberlakukan pembatasan pada pertemuan pro-Palestina.

Baca Juga : Parlemen Norwegia Mengadopsi Resolusi untuk Akui Negara Palestina

Organisasi hak asasi manusia tersebut mengatakan beberapa negara, termasuk Austria, Republik Ceko, dan Jerman, telah menghalangi UE untuk secara kolektif menyerukan gencatan senjata atau menyerukan pelanggaran hukum kemanusiaan internasional oleh pasukan Israel di Gaza.  Demonstrasi telah diadakan di seluruh dunia, sejak Israel melancarkan perang brutal di Jalur Gaza pada 7 Oktober.

Pada hari Sabtu, ribuan orang mengambil bagian dalam protes di Perancis dan Inggris, menyerukan gencatan senjata di Gaza. Beberapa ribu orang berbaris melalui pusat kota Paris sambil membawa spanduk, menuntut, “Hentikan pembantaian di Gaza

“Prancis harus segera menyerukan gencatan senjata agar senjata tidak bersuara,” kata Sekretaris Jenderal Serikat Pekerja CGT Sophie Binet, salah satu dari beberapa pemimpin serikat pekerja yang berbicara pada rapat umum tersebut.

Baca Juga : Menlu Iran: Tragedi Besar Hari Anak Sedunia Tanpa Upaya Lindungi anak-anak Palestina

Bombardir Israel yang tiada henti di Gaza sejauh ini telah menewaskan lebih dari 12.300 orang, termasuk lebih dari 5.000 anak-anak di Jalur Gaza, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Krisis kemanusiaan juga terjadi di wilayah yang terkepung, karena rezim telah memutus pasokan makanan, obat-obatan, listrik, dan bahan bakar ke daerah kantong pesisir tersebut selama berminggu-minggu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *