Brussel, Purna Warta – Uni Eropa terlibat langsung dalam konflik Rusia-Ukraina, yang akan menentukan masa depan geopolitiknya, kata kepala diplomat blok tersebut Josep Borrell.
Baca juga: Karena Banjir, Hampir 300.000 Warga Bangladesh Mengungsi
Borrell berbicara di panel tentang perluasan UE selama seminar ‘Quo Vadis Europa?’ di Santander, Spanyol. Acara tahunan tersebut telah diselenggarakan oleh Universitas Internasional Menendez y Pelayo (UIMP) sejak 2013.
“Apa yang terjadi di Ukraina akan menentukan masa depan geopolitik Eropa,” kata Borrell pada satu titik selama diskusi hari Jumat, RT melaporkan.
“Kita harus memikirkan Ukraina saat kita menjadi peserta dalam permainan ini. Kita adalah bagian dari permainan ini. Kita bukan pihak dalam perang, tetapi kita adalah bagian dari konflik, dan bagaimana konflik ini diselesaikan akan memengaruhi perdamaian dan keamanan kita,” tambahnya.
Mantan menteri luar negeri Spanyol tersebut telah menjabat sebagai Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan sejak Desember 2019.
Petinggi Uni Eropa ini sebelumnya mendukung serangan Ukraina ke Wilayah Kursk Rusia, menyebutnya sebagai “pukulan telak bagi narasi Presiden Rusia (Vladimir) Putin,” dan mendesak Barat untuk mencabut semua pembatasan penggunaan senjata oleh Kiev, karena hal ini akan “membantu memajukan upaya perdamaian.”
Rusia telah berulang kali menuduh AS dan sekutunya terlibat secara terbuka dalam konflik tersebut, tetapi Barat secara kolektif selalu bersikeras bahwa memberi Ukraina lebih dari $100 miliar dalam bentuk uang, senjata, amunisi, dan peralatan – sambil menyita aset Rusia dan memberlakukan sanksi ekonomi yang luas – tidak benar-benar menjadikannya sebagai pihak dalam permusuhan.
Borrell memiliki sejarah mengartikulasikan klaim bahwa Uni Eropa telah menggunakan Ukraina sebagai proksi untuk melawan Rusia. Pada bulan April, ia mengatakan pada pertemuan Forum Ekonomi Dunia di Arab Saudi bahwa “orang Eropa tidak akan mati demi Donbass,” tetapi berkomitmen untuk mendanai Ukraina tanpa batas waktu.
Baca juga: Bom Pinggir Jalan Tewaskan 2 Anak, Lukai 15 Orang di Pakistan Barat Daya
Pada bulan Maret, ia mengatakan kepada CNN bahwa keterlibatan AS dan UE “bukan masalah mendukung Ukraina karena kami mencintai rakyat Ukraina,” tetapi demi kepentingan AS “sebagai pemain global, seseorang yang harus dianggap sebagai mitra yang dapat diandalkan, penyedia keamanan bagi sekutu.”
Putin menggambarkan posisi Barat sebagai sinis, menuduh AS dan sekutunya ingin memerangi Rusia “sampai ke Ukraina terakhir.”