Ankara, Purna Warta – Duta Besar Turki untuk PBB pada hari Senin menggarisbawahi perlunya kemampuan beradaptasi dalam operasi penjagaan perdamaian PBB untuk mengatasi tantangan global yang terus berkembang. Ahmet Yıldız memberikan penghormatan kepada pasukan penjaga perdamaian yang gugur dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB, dengan mengatakan: “Pengorbanan mereka adalah pengingat serius akan bahaya yang dihadapi oleh mereka yang bertugas di bawah bendera PBB,” The Hurriyet Daily News melaporkan.
Baca juga: Kelompok Yahudi Harvard Mendesak Universitas untuk Mengecam Penangkapan Aktivis Palestina
Menyoroti kontribusi Turki yang telah lama ada dalam upaya penjagaan perdamaian, ia berkata: “Sekarang menjadi kewajiban kita semua untuk memastikan bahwa penjagaan perdamaian tetap relevan dan responsif terhadap tantangan yang terus berkembang terhadap perdamaian dan keamanan global.”
“Kita tidak mampu untuk terus menjalankan bisnis seperti biasa, tidak ketika lanskap internasional sedang mengalami transformasi yang mendalam, dan misi penjagaan perdamaian semakin banyak dikerahkan di lingkungan multidimensi dan berisiko tinggi,” tambahnya.
Mencatat pentingnya komitmen politik dalam memenuhi mandat pemeliharaan perdamaian, Yıldız mengatakan: “Operasi pemeliharaan perdamaian PBB harus didukung oleh kemauan politik yang tulus untuk mewujudkan mandatnya.”
Mengenai mediasi dalam penyelesaian konflik, ia mengatakan: “‘Keutamaan politik’ harus menjadi prinsip panduan pemeliharaan perdamaian PBB.”
“Mediasi layak mendapatkan peran utama dan harus dimanfaatkan secara lebih luas, tidak hanya untuk membawa konflik ke tujuan politik yang damai, tetapi juga untuk mengatasi akar penyebabnya,” tambahnya.
Baca juga: Imamoglu, Saingan Erdogan yang Ditangkap Memenangkan Nominasi Presiden
Ia lebih lanjut menyatakan keprihatinannya atas menurunnya sumber daya untuk pembangunan dan kemanusiaan, dengan mengatakan: “Kita tidak dapat mengambil risiko kehilangan kemajuan yang telah kita capai.”
Yıldız juga menyatakan kesiapan Turki “untuk terus terlibat secara konstruktif, untuk berbagi pengalaman kita dan untuk mendukung inisiatif yang meningkatkan efektivitas, kemampuan beradaptasi, dan legitimasi pemeliharaan perdamaian PBB.”