Ankara, Purna Warta – Turki telah blokir akses ke Instagram, kata otoritas komunikasi nasional, setelah seorang pejabat tinggi pemerintah mengecam platform media sosial itu karena “menyensor” konten terkait Hamas.
Baca juga: Warga New York di Times Square Kutuk Pembunuhan Haniyeh
Otoritas komunikasi BTK mengumumkan pemblokiran tersebut pada hari Jumat, tanpa memberikan penjelasan tentang keputusan tersebut atau menyebutkan durasi larangan tersebut.
Langkah tersebut menyusul komentar pada hari Rabu oleh direktur komunikasi kepresidenan Turki, Fahrettin Altun, yang mengkritik platform milik Meta tersebut atas apa yang disebutnya sebagai keputusannya untuk blokir unggahan belasungkawa atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Instagram.
“Ini adalah penyensoran, murni dan sederhana,” tulis Altun di X, mencatat bahwa Instagram tidak mengutip pelanggaran kebijakan apa pun atas keputusannya untuk memblokir konten tersebut.
“Kami akan terus membela kebebasan berekspresi melawan platform-platform ini, yang telah berulang kali menunjukkan bahwa mereka melayani sistem eksploitasi dan ketidakadilan global,” kata Altun, Al Jazeera melaporkan.
Ismail Haniyeh, kepala politik Hamas dan sekutu dekat Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dan pengawalnya tewas di Teheran pada hari Rabu. Hamas dan Iran menyalahkan Israel, yang belum mengomentari serangan itu.
Baca juga: Warga AS yang Dibebaskan Rusia dalam Pertukaran Tahanan Besar-besaran Tiba di AS
Menurut media Turki, ada lebih dari 50 juta pengguna yang mendaftar ke Instagram di Turki, dari populasi 85 juta.
Banyak pengguna di negara itu menggunakan platform X pada hari Jumat untuk mengeluh karena tidak dapat menyegarkan umpan Instagram mereka.