Kiev, Purna Warta – Secara penuh rahasia, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mendadak melakukan kunjungan kenegaraan ke Ukraina dan bertemu langsung dengan Presiden Volodymyr Zelensky pada Senin (20/2) sebagaimana dilansir dari The Guardian.
Dalam kunjungan yang dimaksudkan untuk menunjukkan solidaritas AS kepada Ukraina menjelang peringatan setahun invasi Rusia, yang dimulai sejak 24 Februari tahun lalu tersebut, Biden mengumumkan menyerahkan bantuan militer tambahan senilai US$ 500 juta (Rp 7,5 triliun) untuk Ukraina. Bantuan tambahan itu mencakup lebih banyak amunisi untuk Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) yang digunakan Ukraina melawan invasi pasukan Rusia.
Baca Juga : Bashar Assad: Hubungan Suriah dengan Lebanon adalah Persaudaraan
Saat bertemu Presiden Volodymyr Zelensky, Biden menegaskan bahwa AS akan terus mendukung Ukraina selama mungkin. Diketahui bahwa Washington sejauh ini menjadi pemasok bantuan militer terbesar dalam membantu Kiev mengusir pasukan Moskow.
“Kunjungan Anda menjadi tanda dukungan yang sangat penting bagi seluruh rakyat Ukraina,” ujar Zelensky kepada Biden.
Dalam pertemuan itu, Biden mengatakan bahwa AS akan memberikan paket bantuan militer terbaru untuk Ukraina senilai US$ 500 juta, yang akan diumumkan secara resmi oleh Gedung Putih pada Selasa (21/2) besok.
Biden menambahkan bahwa paket bantuan tambahan itu akan mencakup lebih banyak amunisi untuk HIMARS. Sementara Gedung Putih dalam pernyataannya menyebutkan bahwa bantuan tambahan untuk Ukraina itu akan mencakup amunisi artileri, sistem anti-lapis baja dan radar pengintaian udara.
Ditambahkan Gedung Putih dalam pernyataannya bahwa Biden juga akan mengumumkan sanksi tambahan untuk perusahaan-perusahaan terkait mesin perang Rusia pada akhir pekan ini.
Kunjungan mendadak Biden ke Ukraina itu dilakukan di tengah rangkaian kunjungan ke kawasan Eropa. Pengamanan ketat diberlakukan selama Biden berada di Kiev, dengan sejumlah ruas jalan penting dan area-area sekitar ibu kota ditutup sementara lalu lintasnya.
Baca Juga : Menlu Iran: UE Kejar Kebijakan Sanksi Trump yang Gagal Terhadap Iran
Sirene serangan udara sempat berbunyi di Kiev saat Biden tiba untuk berbicara dengan Zelensky, namun tidak ada laporan rudal atau serangan udara Rusia.
Kunjungan Biden ke Ukraina itu diketahui dilakukan sehari sebelum Presiden Vladimir Putin menyampaikan pidato penting, yang diperkirakan akan membahas penetapan tujuan Rusia dalam tahun kedua invasinya ke Ukraina. Belum ada tanggapan Putin atau pemerintah Rusia atas kunjungan Biden ke Kiev itu.