London, Purna Warta – Menurut sebuah laporan oleh Biro Statistik Nasional, tingkat pengangguran di Inggris naik dari 3,8 persen selama periode tiga bulan yang berakhir pada bulan Februari menjadi 3,9 persen.
Menteri Keuangan Jeremy Hunt bereaksi terhadap kenaikan terbaru dalam tingkat pengangguran yang mencatat tekanan pada keluarga untuk mencari pekerjaan.
Baca Juga : AS Tuduh Twitter dan Arab Saudi Bekerja Sama Dukung ‘Penindasan’
“Kesulitan dalam mencari staf dan kenaikan harga menjadi kekhawatiran bagi banyak keluarga dan bisnis,” katanya, sembari menyerukan kepada pemerintah untuk membantu keluarga selama krisis biaya hidup.
“Itulah mengapa kita harus tetap berpegang pada rencana kita untuk mengurangi separuh inflasi dan membantu keluarga dengan biaya hidup, sambil memberikan reformasi pengasuhan anak dan mendukung orang tua dan orang cacat yang ingin bekerja,” tambahnya lebih lanjut.
Laporan pengangguran mengikuti data resmi hari Senin yang menunjukkan output ekonomi Inggris mengalami kontraksi untuk bulan kedua berturut-turut pada bulan April, dan terbebani oleh melonjaknya harga konsumen. Berdasarkan data resmi, indeks harga konsumen melebihi 10 persen di bulan Maret.
Inflasi di pasar grosir Inggris telah melonjak ke rekor tertinggi 17,1 persen, dan telah memukul harga susu dan telur paling keras di bulan Maret.
Menurut peneliti pasar Kantar, kondisi ini dapat meningkatkan biaya keranjang belanja khas keluarga sebesar £811 per tahun.
Baca Juga : Suriah Tegaskan Kembali Solidaritas Dengan Palestina
Perekonomian Inggris mengalami kondisi terburuknya dalam beberapa dekade, dengan inflasi yang melonjak dan krisis biaya hidup semakin membebani kehidupan masyarakat.
Harga makanan, bersama dengan banyak barang lain yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari telah meningkat, terutama sebagai akibat kenaikan biaya energi sejak dimulainya perang di Ukraina tahun lalu.